Sebut TNI Tak Boleh Respons Konflik Politik Warga Sipil, Fahri Hamzah Singgung Prabowo Subianto

- 16 November 2020, 06:56 WIB
Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan sikap Panglima TNI mengenai stabilitas politik Indonesia.
Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan sikap Panglima TNI mengenai stabilitas politik Indonesia. /Antara

PR BEKASI- Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah, mengomentari ucapan panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada cuplikan video yang diunggah oleh akun Twitter @Puspen_TNI.

Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa TNI menegaskan bahwa siapa saja yang mengganggu stabilitas Indonesia akan berhadapan dengan TNI. Pernyataan tersebut disampaikan di tengah pro kontra selepas kepulangan Habib Rizieq.

Namun dalam pengetahuannya, Fahri Hamzah mengatakan, TNI tidak boleh merespons konflik politik rutin kaum sipil. Ia menegaskan dalam cuitan di akun Twiter miliknya @FahriHamzah, garis lurus TNI adalah pertahanan negara.

Baca Juga: Menangis Habib Rizieq Dihina 'Tukang Obat', UAS Sentil Nikita Mirzani: Jangan Sakiti Keturunan Nabi

"Sepengetahuan saya, TNI tidak boleh merespons konflik politik rutin kaum sipil...karena dalam demokrasi keributan sipil itu rutin...TNI jangan mau diajak dan jangan nampak diajak...garis lurus TNI adalah pertahanan negara...bukankah begitu pak menhan @prabowo?," cuit Fahri Hamzah, yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com pada akun @FahriHamzah, Senin 16 November 2020.

Dalam Video yang tayang dalam akun Twitter @Puspen_TNI, Panglima TNI menegaskan, pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Ia mengingatkan, siapa pun yang mengganggu kesatuan dan persatuan bangsa, maka akan berhadapan dengan prajurit TNI.

"Ingat, siapa saja yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, akan berhadapan dengan TNI," ujar Hadi Tjahjanto dalam video yang diunggah dalam akun Twitter @Puspen_TNI,pada Minggu 15 November 2020.

Baca Juga: Kecam Ucapan Ustaz Maheer yang Hina Habib Luthfi Yahya, Pedagang Pasar Kalimalang Lakukan Aksi0

Hadi Tjahjanto menyampaikan hal tersebut pada, Sabtu 14 November 2020 di Subden Denma Mabes TNI. Di hadapan para prajurit TNI, Hadi Tjahjanto menyampaikannya.

Hadi mengatakan, prajurit TNI harus siaga demi stabilitas nasional, dalam video yang diunggah, ia menegaskan jangan sampai TNI dikelabukan provokasi yang melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas," ucap Hadi.

Dalam video yang berdurasi 1 menit 47 detik itu, Hadi Tjahjanto mengatakan, seluruh prajurit TNI merupakan alat utama pertahanan negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Nyaris Bangkrut karena Punya Utang Rp10 Miliar Hari ini, 15 November 1978

"Tidak satu pun, tidak satu pun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia," ujar Hadi.

Hadi Tjahjanto menyampaikan hal tersebut didampingi Pangkostrad Letjen Eko Margiyono, Komandan Kopassus TNI Mayjen Richard TH. Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen Mohamad Hasan, Dankormar Mayjen Suhartono dan Komandan Korpaskhas Marsda Eris Widodo.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah