Sambil Berkaca-kaca, Jubir PA 212 Ungkap Keinginan Rekonsiliasi Habib Rizieq yang Kerap Digagalkan

- 18 November 2020, 14:09 WIB
Tangkapan layar Juru Bicara PA 212 Haikal Hassan.
Tangkapan layar Juru Bicara PA 212 Haikal Hassan. /ILC/

PR BEKASI - Dua acara besar yang diselenggarakan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq menuai kontroversi terkait pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.

Diduga, pelanggaran tersebut menjadi alasan beberapa tokoh dan pejabat terseret-seret. Seperti mutasi jabatan di tubuh Polri hingga pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh Polda Metro Jaya.

Melihat kegaduhan ini, Juru Bicara Panitia Alumni 212, Ustaz Haikal Hassan menyayangkan hanya Habib Rizieq yang mendapat sorotan.

Baca Juga: Divonis 3 Bulan Penjara, Vanessa Angel Mulai Jalani Hukuman di Rutan Pondok Bambu

Sementara, dia menjelaskan bahwa selama ini telah terjadi pelanggaran lainnya sekira 398 kasus. Namun, ketika menyangkut nama Habib Rizieq, Anies Baswedan baru dipanggil untuk pemeriksaan.

Karena itu, Haikal merasa bahwa Habib Rizieq merupakan orang yang menjadi sasaran publik saat ini.

Menurut Haikal, serangan yang terjadi saat ini, menunjukkan adanya orang yang tidak suka dengan pengaruh besar yang dimiliki Habib Rizieq.

Baca Juga: Ceramah Habib Rizieq Dinilai Menantang dan Penuh Kebencian, Jimly Asshiddiqie: Harus Ditindak

"Ada orang yang punya pengaruh besar di Indonesia, tapi gak disukai oleh Negara. Saya dengan jelas mengatakan tidak disukai oleh Negara, kenapa? karena selalu ada hambatan," katanya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube ILC, Rabu, 18 November 2020.

Sebab diakuinya bahwa sejak tahun 2017 keinginan untuk berdialog telah ada, namun selalu ada saja upaya penggagalan terhadap hal itu.

"Sejak tahun 2017 Bang Karni, Habib Rizieq itu pingin dialog, sejak tahun 2017. Tapi selalu ada yang menghambat. Jujur-jujuran saja, terbuka saja, siapa yang menghambat itu?" kata Haikal sambil tampak berkaca-kaca.

Baca Juga: Alami Kejadian Mistis, Dewi Persik Sempat Rasakan Sakit di Sekujur Tubuh hingga Mimpi Diberi Boneka

Sebab ,menurutnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan merupakan orang yang anti terhadap Habib Rizieq Shihab.

"Toh Pak Jokowi juga gak anti-anti banget gitu loh. Siapa yang menghambat ini?. Pak Jokowi tolong dengar ini gitu loh, 2017 kami mau diskusi, nggak ada, nggak bisa." ujar Haikal.

Kemudian Sekjen HRS Centre itu juga menjelaskan, bahwa saat Habib Rizieq ingin sekali melakukan dialog. Namun yang diterima adalah penolakan.

Baca Juga: Kabupaten Bekasi Gelar Pilkades Serentak Desember Mendatang, TNI-Polri Siap Lakukan Pengamanan

"Habib Rizieq baru pulang pertama kali, lagi capek-capek (lelah) pegang mic langsung berkata 'kami ingin dialog'. Tapi liat sambutannya, gak ada rekonsiliasi, Istana loh Pak yang mengatakan 'gak ada rekonsiliasi'," kata Haikal.

Hal itu sangat disayangkan, padahal menurut Haikal, Habib Rizieq merupakan orang biasa dan bukan musuh negara.

"Memang ini, Habib Rizieq ini apa? musuh negara? dia bukan bandar narkoba, dia bukan pemimpin partai, dia bukan siapa-siapa, dia bukan musuh negara," ucapnya.

Baca Juga: Bertemu dengan Donald Trump, Luhut Berharap Kerja Sama RI-AS Tetap Terjaga Setelah Pilpres AS 2020

Ungkapan tersebut juga ditirukan kembali oleh Haikal, bahwa Habib Rizieq sendiri yang mengatakan bahwa dirinya bukan musuh negara.

"Dia (Habib Rizieq SHihab) jelaskan 'Saya tidak pernah menjadi musuh negara, tidak pernah menjadi musuh TNI tidak pernah menjadi musuh Polri, tidak pernah," kata Haikal meniru ucapan Habib Rizieq.

Menurutnya musuh Habib Rizieq hanyalah ketidakadilan dan ditekankan sekali lagi olehnya, bahwa yang diinginkan adalah melakukan komunikasi.

Baca Juga: Jokowi: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Baru Bisa Dilakukan Akhir Tahun Ini Atau Awal Tahun Depan

"Beliau hanya musuh ketidakadilan dan dia ingin dialog. Kemana mesti dialog kalau negara memperlakukan dia sebagai musuh," katanya.

Karena itu menurut Haikal, ada hal yang salah dalam negeri ini, apalagi dengan menjadikan Habib Rizieq sebagai big picture, sibuknya pemerintah dengan konferensi pers, hingga pemecatan Polri.

"Ini ada apa?" kata Haikal menanggapi fenomena tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ILC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah