PR BEKASI – Yenny Wahid, seorang aktivis islam dan juga anak kandung dari Presiden RI ke 4 yaitu Abdurrahman Wahid atau Gusdur berbicara mengenai Intoleransi dan ektremisme.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, salah satu aksi penting untuk menangkal ekstremisme adalah melibatkan minoritas.
Ia juga menguraikan strategi yang dijalankan oleh Wahid Foundation bersama pemerintah dan jaringan masyarakat sipil dalam menghalau intoleransi dan ekstremisme kekerasan.
Baca Juga: Habib Rizieq Dikabarkan Menghilang, FPI Rilis Kondisi Terbarunya
Dalam kesempatan yang sama, sebagai upaya menghalau intoleransi dan ekstremisme, Yenny Wahid juga menjelaskan bahwa ada tiga kunci strategi yang harus diperhatikan.
"Yang pertama adalah pelibatan kelompok minoritas, perempuan, pemuda, dan kelompok rentan lainnya dalam upaya pemberdayaan. Kedua, peningkatan peran dan kapasitas organisasi masyarakat sipil dalam mengadvokasi dan mengimplementasikan nilai-nilai inklusif," kata Yenny Wahid, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs islami.co pada Kamis, 19 November 2020.
"Ketiga, arus utama kebijakan dan kesadaran publik terhadap isu kesetaraan," sambungnya.
Baca Juga: Terkait Kehadiran di Bareskrim Polri Besok, Ridwan Kamil: Hanya Dimintai Keterangan, Bukan Diperiksa
Hal itu disampaikan Yenny Wahid dalam diskusi terbatas yang digelar secara virtual oleh Wahid Foundation bekerjasama dengan Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UE) di Jakarta, Senin, 16 November 2020.