Baca Juga: Unggah Video Konser, dr. Tirta Sebut Jakarta Sibuk Sendiri dan Bali Harus Bangkit
Pak JK atau siapapun jgn mengeluhkan ikhtiar baik dr masa lalu yg menghasilkan manfaat pd kalian di masa kini. Terlebih lagi mengangkangi masa depan dgn meludahi ikhtiar baik masa lalu. Jgn meludahi tangan yg memberimu makan, meskipun ia tangan berkusta— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) November 22, 2020
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu mengungkap, dirinya bersama pejuang aktivis 1998 yang memperjuangkan demokrasi saat kediktatoran Soeharto tidak berandai-andai dapat menghasilkan demokrasi yang sempurna.
Budiman Sudjatmiko menambahkan, aktivis 1998 bukan demokrat yang 'baik' jika indikator demokrasi yang baik adalah mendukung Habib Rizieq.
"Saat generasi kami memperjuangkan demokrasi, kami tak berandai2 kesempurnaan tp terus memperbaiki. Bahkan bisa mengantar bpk 2 kali jd Wapres. Jika ukurannya mendukung orang2 kesayangan pak JK yg tak cakap, kami bukan demokrat yg 'baik'," tutur Budiman Sudjatmiko.***