Baca Juga: Aksinya Berbuah Manis, Anji Akan Bangun Fasilitas Toilet di Kawasan Radio Malabar Gunung Puntang
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus menjadi bahan evaluasi semua pemangku kepentingan, khususnya partai-partai Islam.
“Ada kekosongan suatu sistem, atau cara demokrasi, khususnya dalam ideologi keislaman, yang kemudian diisi Habib Rizieq,” ucap Jusuf Kalla.
Penyataan itu pun mendapatkan tanggapan dari Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor sekaligus Anggota DPR RI Fraksi PKB, Luqman Hakim.
Melalui Twitternya, Luqman Hakim mempertanyakan pernyataan kekosongan kepemimpinan yang disampaikan Jusuf Kalla.
Baca Juga: Buntut Kerumunan di Acara Habib Rizieq, Klaster Covid-19 Muncul di Petamburan
“Kekosongan kepemimpinan? Ah bisa aja @Pak_JK ini becandanya…” kata Luqman Hakim dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya @LuqmanBeeNKRI pada Minggu, 22 November 2020.
Kekosongan kepemimpinan? Ah bisa aja @Pak_JK ini becandanya... https://t.co/M29yJYxLSL— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) November 22, 2020
Sebelumnya, pernyataan Jusuf Kalla pun mendapatkan tanggapan dari mantan aktivis 1998, Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko mengungkap, pernyataan Jusuf Kalla tersebut seolah-olah mengkhianati perjuangan demokrasi pada 1988 lalu.
"Pak JK atau siapa pun jgn mengeluhkan ikhtiar baik dr masa lalu yg menghasilkan manfaat pd kalian di masa kini. Terlebih lagi mengangkangi masa depan dgn meludahi ihtiar baik masa lalu. Jgn meludahi tangan yg memberimu makan, meskipun ia tangan berkusta," ujar Budiman Sudjamitko dalam akun Twitternya @budimandjatmiko pada Minggu, 22 November 2020.