Bintang Voli 'Si Kembar' Korea Selatan Dicoret dari Timnas Usai Akui Pernah 'Ngebully' Teman SMA-nya

19 Februari 2021, 18:02 WIB
(Kiri) Lee Jae-yeong dan (kanan) Lee Da-yeong dari Heungkuk Life Insurance Pink Spiders dikeluarkan dari Timnas. /Facebook Lee da yeong Lee jae yeong Fanclub

PR BEKASI – Pemain Voli kembar dari tim nasional wanita Korea Selatan dikeluarkan dari timnya pada Senin, 15 Februari 2021 setelah mereka berdua mengakui masa lalunya sebagai “Pembuli” atau perundung.

Status mereka sebagai bintang voli serta pemain kunci dalam membantu tim memenangkan tiket untuk mengikuti Olimpiade di Tokyo sama sekali tidak berguna menghadapi kemarahan publik.

Lee Jae-yeong, 25, dan saudara kembarnya Lee Da-yeong, yang sama-sama bermain untuk Heungkuk Life Insurance Pink Spiders di V-League Korea Selatan mengaku pernah menindas rekan satu tim mereka.

Aksi tidak terpuji itu terjadi 10 tahun sebelumnya saat mereka masih berstatus pelajar.

Baca Juga: Dukung Jokowi Berantas Mafia Tanah, Bamsoet: Saat Ini Pengurusan Kepemilikan Lambat dan Berbelit

Baca Juga: Berharap Revisi UU ITE Segera Dilakukan, Fadli Zon: Demokrasi Kita Semakin Jeblok

Baca Juga: Viral! Mas Al dan Andin Akhirnya Rujuk, Emak-Emak Magelang Gelar Syukuran Ikatan Cinta 

Setidaknya empat mantan rekan satu tim SMA mereka telah maju dengan tuduhan bahwa si kembar telah melecehkan mereka secara verbal dan fisik, dengan memanfaatkan status mereka sebagai pemain bintang.

“Kami merasa memiliki tanggung jawab yang besar kepada semua penggemar bola voli yang telah kami kecewakan,” kata Pink Spiders, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari SCMP Jumat, 19 Februari 2021.

Bullying antar pelajar-atlet tidak boleh terjadi dan tidak dapat ditoleransi dalam keadaan apapun," sambungnya.

"Mengingat gawatnya situasi ini, kami telah memutuskan untuk melarang kedua atlet tersebut tanpa batas waktu," tambah mereka.

Baca Juga: Tidak Hanya Manusia, Korea Selatan Akan Lakukan Tes Covid-19 pada Hewan Peliharaan Kucing dan Anjing 

Dalam ‘menjatuhkan’ si kembar dari tim nasional, Asosiasi Bola Voli Korea (KVA), badan pengatur olahraga amatir, mengutip aturan yang menyatakan bahwa setiap atlet atau ofisial yang menyebabkan "gangguan sosial" tidak boleh mewakili negara di kompetisi internasional.

Kembar bersaudara itu diketahui membantu Korea Selatan mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo dengan memenangkan turnamen kualifikasi Asia pada bulan Januari.

Selain itu, keduanya juga menikmati status selebritis di Korea Selatan dan telah muncul di berbagai program hiburan televisi serta iklan TV.

Tetapi setelah kasus itu mencuat, stasiun TV dan iklan yang memakai jasa mereka langsung menjauh diri dari si kembar bersaudara serta memutuskan untuk berhenti memakai jasa mereka di masa depan.

Baca Juga: Malam Ini Konser Online Musisi Korea Selatan Spesial Tahun Baru, Bisa Disaksikan Gratis di YouTube 

Da-yeung diketahui telah meminta maaf kepada rekan satu tim sekolahnya "untuk kenangan buruk" tersebut.

“Jika korban mengizinkan, saya akan mengunjungi mereka secara langsung dan meminta maaf,” katanya.

Chung Yong-cheol, seorang profesor psikologi olahraga di Universitas Sogang, mengatakan kasus Lee adalah gambaran dari kekerasan yang meluas dalam olahraga Korea Selatan.

Lebih lanjut, ia mengatakan pelanggaran oleh atlet atau pelatih bintang cenderung diabaikan selama mereka memenangkan medali di Olimpiade dan acara internasional lainnya.

"Kecuali sistem terdistorsi negara ini yang berfokus pada peningkatan elit dalam olahraga diperbaiki, kekerasan di antara atlet akan terus terjadi di Korea Selatan," kata Profesor Chung This Week di Asia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Asia One

Tags

Terkini

Terpopuler