Beri Ide Baru Soal Masalah PJJ, Muhadjir Effendy: Solusinya Siswa Harus Mampu Buat Kelompok Belajar

9 Februari 2021, 08:59 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy beri usulan program PJJ. /Setkab

PR BEKASI - Pendidikan jarak jauh (PJJ) yang berlangsung hampir setahun terakhir akibat pandemi covid-19 masih dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Lampu hijau untuk pembelajaran tatap muka pun masih tarik ulur di internal pemerintah meski menuai pro dan kontra di masyarakat.

Menanggapi kebijakan PJJ saat pandemi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengusulkan hal baru dalam pembelajaran siswa.

Baca Juga: Ustaz Maaher Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun, Husin Shihab: Perkara Dia di Dunia Sudah Selesai

Ia mendorong agar pelaksanaan PJJ diiringi dengan pembentukan kelompok belajar di lingkungan siswa maupun mahasiswa.

"Solusi PJJ ini, mahasiswa harus mampu mengembangkan kelompok belajar kecil di lingkungannya masing-masing," kata Muhadjir Effendy, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Selasa, 9  Februari 2021.

"Kelompok belajar secara virtual ini bertujuan untuk mengasah pikirannya dan juga tukar-menukar pengetahuan yang dimilikinya," kata Muhadjir Effendy melanjutkan.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar Universitas Terbuka (UT) Hong Kong dengan tema "Memaknai Peran Mahasiswa UT Luar Negeri dalam Kampus Merdeka" yang dipantau di Jakarta.

Baca Juga: Dituduh Terlantarkan Putra Angkatnya Hanya demi Konten, Ashanty Meradang: Mereka Lakukan Kebohongan Publik

Selanjutnya, Muhadjir Effendy juga mengapresiasi mahasiswa UT di Hong Kong yang memiliki semangat belajar tinggi.

Sebagian besar mahasiswa UT diketahui merupakan para pekerja migran Indonesia (PMI).

Menurutnya, para mahasiswa UT di luar negeri itu memiliki pengalaman yang sangat mahal.

Pengalam tersebut tidak bisa dimiliki oleh mahasiswa yang belajar di Tanah Air.

Baca Juga: Ustaz Maaher Meninggal Saat Jadi Tahanan, Hidayat Nur Wahi: Polisi Harus Transparan Agar Tak Jadi Fitnah

“Mereka (mahasiswa di Tanah Air) tidak memiliki bahan belajar, sementara kalian memiliki bahan belajar, seperti pengalaman kerja di luar negeri,” katanya.

Pengelaman kerja tersebut, lanjutnya, juga harus bisa dikapitalisasi.

Menurut Muhadjir, manfaat lainnya adalah bagi pengembangan karier mahasiswa UT di luar negeri ke depannya.

“Cobalah membuat mimpi, nanti setelah belajar UT mau memberikan apa, peranannya apa," katanya.

Baca Juga: Ustaz Maheer Meninggal Dunia, Yusuf Mansur Terkejut: Sekian Hari yang Lalu Masih Komunikasi

"Perencanaan itu yang tidak bisa diberikan kampus konvensional. Untuk itu, Anda semua harus memiliki perencanaan diri,” katanya menambahkan.

Muhadjir lalu menambahkan pelaksanaan PJJ yang akibat pandemi Covid-19 juga telah membawa dampak pada pendidikan di Tanah Air.

Penyebabnya, kata dia, tidak semua wilayah di Tanah Air memiliki akses dan jaringan internet maupun gawai.

Sementara itu, daerah-daerah yang berada di pedalaman dikhawatirkan semakin tertinggal dengan tidak adanya pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: BLT PKH Februari 2021 Rp900.000 Hingga 3 Juta untuk Ibu Hamil dan Balita Segera Cair, Siapkan KTP dan KK Anda

“Dengan pandemi Covid-19, terjadi disparitas akses dan kemampuan daya serap anak di Tanah Air,” katanya.

Atas pertimbangan itu, pihaknya berupaya agar ketimpangan tersebut tertutupi dengan baik.

Caranya yakni mengambil kebijakan berdasarkan aspek kualitas, kuantitas, aspek, dan kesesuaian.

Untuk jangka waktu penetapan PJJ hingga saat ini belum diketahui. 

Kebijakan tersebut dipastikan menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 untuk mencegah penularan di klaster pendidikan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler