Fakta Unik Kecoak Kayu Jepang, Saling Makan Setelah Berhubungan Seks demi Panjang Umur

18 Februari 2021, 21:39 WIB
Ilustrasi kecoak kayu Jepang. /PIXABAY/

PR BEKASI – Kecoak kayu di Jepang adalah salah satu dari sedikit serangga yang dicurigai kawin sekali sepanjang hidup mereka.

Rahasia cinta abadi itu diduga karena dibumbui sedikit kanibalisme.

Setelah difilmkan diketahui kecoak (Salganea taiwanensis) mengunyah sayap satu sama lain selama berhari-hari, bergiliran makan dan dimakan.

Baca Juga: Turnamen Pramusim Piala Menpora 2021 Siap Digelar, Simak Empat Kota Akan jadi Tuan Rumah

Baca Juga: Akhirnya Mendapat Restu Keramaian dari Polri, PSSI Siap Gelar Turnamen Pramusim

Baca Juga: Liga 1 dan 2 Siap Digelar, Kapolri Resmi Keluarkan Izin Keramaian Piala Menpora 2021

Terlebih lagi, di alam liar, lebih dari 99 persen induk kecoak tampaknya memiliki sisa sayap yang telah di makan, ini menunjukkan bahwa praktik tersebut biasa dilakukan.

Mengumpulkan spesimen liar di hutan Jepang, para peneliti sekarang telah memfilmkan 24 pasang serangga selama tiga hari untuk mencari tahu apa yang dilakukan makhluk ini dan mengapa.

Sebagian besar waktu setelah kawin, kecoak yang dimakan dalam rekaman tidak bergerak sama sekali.

Baca Juga: Cek Fakta: Menag Yaqut Dikabarkan Keluarkan SK Menteri Terkait Larangan Bahasa Arab, Ini Faktanya

Setelah cukup lama kecoak yang sedang dimakan akan dengan keras mengguncang tubuhnya ke kiri dan ke kanan.

Terkadang hal itu membuat pasangannya berhenti. Pada separuh pasangan, proses kanibalisme itu berlanjut sampai keempat sayap kecoak benar-benar hilang.

Kanibalisme seksual tidak terlalu aneh untuk serangga, tetapi biasanya melibatkan betina yang memakan jantan dengan cara yang fatal. Hal sebaliknya jarang terjadi, dan pemberian makan timbal balik sepenuhnya unik.

Baca Juga: Diduga Sindir Muannas Alaidid 'Tukang Ngadu', Refly Harun: Hobi Sekali Ingin Penjarakan Orang ya

Jika kanibalisme timbal balik semacam ini benar-benar ada di alam, itu menunjukkan monogami sejati di mana perilaku satu jenis kelamin menguntungkan yang lain dan sebaliknya dengan cara yang sama.

Lebih lanjut para peneliti menduga hal tersebut lebih berkaitan dengan perawatan daripada makan. Pasalnya, sayap kecoak tidak terbuat dari daging maupun kaya akan nutrisi.

Sehingga peneliti menyimpulkan jenis kecoak kayu ini memakan sayap pasangannya untuk membuat pasangannya panjang umur.

Baca Juga: 6 Keluhan Ini Ternyata Bisa Jadi Indikasi Penyakit Serius, Segera Hubungi Dokter!

Sehingga mereka dapat membesarkan anak-anak selama bertahun-tahun tanpa harus khawatir tentang pengkhianatan.

Setelah terbang dari tempat kelahiran mereka dan menemukan pasangan, kecoak pemakan kayu memberi makan dan melindungi anak-anak mereka dalam kenyamanan batang kayu yang membusuk, membesarkan mereka bersama dan berbagi beban pengasuhan.

Di tempat yang sempit seperti itu, sayap mereka mungkin tidak terlalu berguna. Pelengkap ini juga bisa membuat serangga rentan terhadap tungau, infeksi, dan godaan kecoak lainnya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Tapin Seharga Rp1 Triliun, Diklaim Dapat Kendalikan Banjir di Kalsel

Oleh karena itu, melepaskan sayap satu sama lain bisa menjadi tindakan paling penuh kasih untuk kecoak jenis ini.

Mereka memastikan kelangsungan hidup pasangan, kesetiaan mereka, dan kemampuan mereka untuk membantu membesarkan anak-anak selama sisa kehidupan dewasa mereka.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler