PR BEKASI - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon turut menanggapi isu hilangnya nama tokoh KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah RI Kemendikbud.
Sebagaimana diketahui, Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis kamus sejarah yang memuat sejumlah tokoh nasional.
Dalam kamus tersebut, nama KH Hasyim Asy'ari sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tidak tercantum.
Baca Juga: Resmi! Jozeph Paul Zhang Akhirnya Ditetapkan sebagai Tersangka atas Kasus Penistaan Agama
Akan tetapi, nama sejumlah tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti Semaoen dan Dipa Nusantara (DN) Aidit tercantum dalam kamus tersebut.
Hal ini mendapat protes keras dari sejumlah warga NU, termasuk Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo atau Gus Pu.
Gus Pu menganggap, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah.
Pasalnya, foto KH Hasyim Asy'ari terdapat pada kamus Jilid I Nation Formation (1900-1950), tetapi secara alfabetis tidak ditemukan.
Oleh karena itu, Gus Pu menilai hal tersebut berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya.
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mendesak untuk membuat investigasi dalam rangka menelusuri motifnya.
"Harus segera dibuat investigasi, kenapa tokoh penting KH Hasyim Asy'ari pencetus Resolusi Jihad bisa hilang, sementara yang komunis bisa ada," kata Fadli Zon.
Menurutnya, tidak tercantumnya nama KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah RI Kemendikbud bukan masalah sepele.
"Ini masalah serius," ujar Fadli Zon dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 20 April 2021.
Fadli Zon menilai, ada oknum atau sejumlah pihak tertentu yang sengaja tidak mencantumkan nama KH Hasyim Asy'ari, melainkan mencantumkan nama Semaun dan DN Aidit.
"Ada yang hendak membelokan sejarah," tutur Fadli Zon.***