5 Keutamaan Puasa Syawal, Salah Satunya Dapat Sempurnakan Pahala Berpuasa Selama Setahun

12 Mei 2021, 17:43 WIB
5 keuatamaan bagi seseorang yang menjalankan ibadah puasa Syawal, salah satunya yakni dapat sempurnakan pahala berpuasa selama setahun. /Freepik/miltsova


PR BEKASI – Puasa syawal adalah puasa sunnah yang dianjurkan dilakukan selama 6 enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal.

Hal ini mengacu pada hadis shahih riwayat Imam Muslim: “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun”.

Sehingga ketika umat muslim yang telah menyelesaikan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh maka di tanggal 2 syawal setelah satu hari tidak berpuasa maka bisa dilanjutkan dengan berpuasa kembali yaitu puasa syawal.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Fitri Besok, Lengkap Beserta Bacaan Niat Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa syawal ini maka akan mendapatkan keutamaan berupa pahala setahun sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi NU, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali menyebutkan lima keutamaan yang didapatkan dari melaksanakan puasa sunnah di bulan Syawal, di antaranya adalah:

1. Puasa sunnah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan

Baca Juga: Lebaran 2021 Besok, Jangan Lupa Zakat Fitrah, Simak dan Cermati Ketentuan Beras yang Layak

Rasulullah shallalLahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

Artinya: “Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika salatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada salat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya” (HR at-Tirmidzi).

Baca Juga: Hadis dan Keistimewaan Khatam al-Quran di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Mendapat Rahmat Allah

2. Ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan tidak terputus

Dengan selesainya bulan suci Ramadan, bukan berarti ibadah yang kita amalkan itu sudah selesai, namun hendaknya kita berusaha untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan-bulan selanjutnya sebagaimana di bulan Ramadan.

Puasa Syawal dapat dikatakan adalah salah satu bentuk usaha yang dapat kita lakukan untuk melestarikan ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadan.

3. Menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun

Baca Juga: 4 Cara Rasulullah Jalani 10 Hari Terakhir Ramadhan, Salah Satunya Memperbanyak Sedekah

Hal ini sebagaimana yang dijanjikan dalam hadis Rasulullah dalam kitab Shahih Muslim, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun.”

4. Puasa sunah Syawal sebagai tanda syukur kepada Allah subhanahu wata’ala

Melaksanakan puasa sunnah di bulan syawal merupakan tanda syukur kita kepada Allah Swt atas anugerah yang melimpah di bulan Ramadan berupa puasa, qiyamul lail (shalat malam), zakat dan lain-lain.

Puasa di bulan Ramadan sesungguhnya meniscayakan ampunan bagi orang yang menjalankannya, hal ini didasari dengan hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra:

Baca Juga: Doa Khusus Sambut Malam Lailatul Qadar, Beserta Amalan yang Dianjurkan

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan rida Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]:

“Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan rida Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (Hr. Bukhari dan Muslim)

Karena ampunan ini lah patutnya kita bersyukur kepada Allah dengan melakukan ketaatan berupa puasa Syawal.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Hamil di Bulan Ramadhan, Simak Hukum Berpuasa bagi Ibu Hamil

5. Membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadan adalah tanda diterimanya puasa kita di bulan Ramadhan

Sesungguhnya Allah Swt apabila menerima amal kebaikan seseorang, akan menganugerahi ia untuk berbuat kebaikan setelah itu.

Sebagian ulama mengatakan:

ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة وعدم قبولها

Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya, maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutinya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama.

Hal itu pun sama halnya dengan orang yang berbuat baik kemudian mengikutinya dengan perbuatan buruk maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: NU

Tags

Terkini

Terpopuler