5 Bahaya Narkoba yang Jarang Diketahui, Ternyata Bisa Picu Penyakit Menular Ini

18 Mei 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi dampak bahaya narkoba. /Ilustrasi Penyalahgunaan Narkoba/BNN/Dok. BNN

PR BEKASI - Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang.

Sedangkan istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Selain itu, kata Narkotik yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu narcotics yang berarti obat bius.

Baca Juga: Polisi Tangkap Anak Pedangdut Rita Sugiarto Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah yang serius di tengah masyarakat Indonesia.

Menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2017, tercatat kurang lebih 3.367.000 orang menggunakan narkoba di Indonesia.

Sementara itu, menurut World Drugs Reports 2018 dari The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menemukan 5,6 persen penduduk dunia atau 275 juta orang dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun pernah mengonsumsi narkoba minimal sekali.

Baca Juga: Pengedar Narkoba di Inggris Ditangkap Polisi, Usai Tipu Pelanggan dengan Memberikan Gula Bukan Ekstasi

Berikut adalah lima bahaya narkoba bagi kesehatan tubuh, dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari berbagai sumber pada Selasa, 18 Mei 2021:

1. Halusinasi

Salah satu efek penggunaan narkoba bisa menyebabkan seseorang menjadi berhalusinasi dengan melihat sesuatu hal yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata.

Kondisi tersebut terjadi ketika narkoba mengubah cara kerja sistem saraf pada otak.

Baca Juga: Pengedar Narkoba di Inggris Ditangkap Polisi, Usai Tipu Pelanggan dengan Memberikan Gula Bukan Ekstasi

Otomatis, perubahan tersebut juga dapat mempengaruhi persepsi pengguna narkoba terhadap beberapa hal seperti makanan, pengambilan keputusan, mengingat, dan hubungan seksual.

2. Gangguan Multiorgan

Penggunaan narkoba lama-lama akan semakin merusak fungsi kerja berbagai organ di dalam tubuh, meliputi sistem saraf, sistem jantung dan pembuluh darah, sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem endokrin, sistem reproduksi, dan jaringan tubuh lainnya.

Berbagai macam gejala dapat muncul dari masalah-masalah pada sistem organ tersebut. Di antaranya adalah sakit kepala, mual, muntah, demam, batuk, sesak napas, nyeri dada, diare, hingga gangguan menstruasi pada wanita.

Baca Juga: Pernah Rehab, Satu Anggota DPRD Kembali Terjerat Kasus Bisnis Narkoba

3. Penyakit Menular

Gangguan pada fungsi otak berpotensi membuat pengguna narkoba berpikir secara tidak rasional, termasuk dalam memperoleh obat-obatan terlarang.

Demi memperoleh efek narkoba, beberapa pengguna bahkan tanpa pikir panjang menggunakan alat suntik secara bergantian dengan orang lain.

Padahal, kondisi tersebut berpotensi menyebabkan penularan penyakit melalui jarum suntik antar sesama pengguna, misalnya hepatitis atau HIV.

Baca Juga: Penyelundupan Narkoba Satu Ton Lebih Berhasil Dibongkar, BNN: Selamatkan 2.9 Juta Jiwa Masyarakat

4. Depresi

Salah satu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri.

Namun, lama-kelamaan efek tersebut bisa menimbulkan perasaan depresi. Akibatnya, mereka yang kecanduan narkoba cenderung menyendiri dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Pada akhirnya, produktivitasnya pun berkurang.

5. Kematian

Salah satu efek yang paling buruk dari narkoba yaitu menyebabkan kematian pada penggunanya.

Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian.

Selain efek langsung dari penggunaan beberapa jenis narkoba, kecanduan yang dialami pengguna berpotensi menyebabkan penggunaan narkoba tidak sesuai dosis (overdosis), hingga bisa berakhir pada hilangnya nyawa.***

Editor: Elfrida Chania S

Tags

Terkini

Terpopuler