PR BEKASI - Kenapa orang-orang saling memberi kado atau hadiah saat Hari Natal? Simak penjelasannya.
Bertukar kado merupakan salah satu tradisi Natal yang populer di seluruh dunia.
Diketahui, tradisi memberi kado Natal pada 25 Desember ini sudah berlangsung selama ribuan tahun.
Baca Juga: V BTS Bawakan Lagu Christmas Tree Sebagai OST That Year We Are, Akan Rilis Malam Natal
Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun tak kalah bahagia saat menerima kado Natal.
Lantas mengapa bertukar kado menjadi tradisi yang sangat lekat dengan Hari Natal?
Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari situs Gifts International, pemberian kado merupakan tradisi umat Kristiani yang banyak dipraktekkan di seluruh dunia.
Kendati demikian, praktik tersebut bukanlah tradisi yang eksklusif untuk umat Kristiani.
Pasalnya, beberapa agama lain juga memiliki tradisi serupa untuk menandai perayaan akhir tahun.
Di antaranya Hanukkah untuk umat Yahudi hingga perayaan Pancha Ganapati untuk menghormati Dewa Ganesha yang dipraktekkan umat Hindu.
Baca Juga: 15 Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2021, Cocok Dijadikan Status di Medsos
Sedangkan bagi umat Kristiani, kado yang diberikan saat Natal merupakan simbol penghormatan terhadap Yesus.
Ada sebuah cerita Natal dalam Perjanjian Baru Alkitab mengenai kedatangan Tiga Orang Bijak dari Timur (The Three Wise Men) yang mengikuti Bintang Natal (Star of Bethlehem).
Selama 12 hari lamanya, tiga orang Majus itu, Melchior, Caspar dan Balthazar mengikuti bintang di langit untuk mencari bayi Yesus.
Baca Juga: Mendagri Terbitkan Aturan Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru 2022
Mereka membawa tiga hadiah, emas, kemenyan (frankincense) dan mur (myrrh) untuk Yesus.
Oleh karena itu, perayaan Hari Natal tak luput dari bertukar kado dengan orang yang dikasihi.***