Tangani Pandemi Virus Corona, Mendikbud Ajak Mahasiswa Kesehatan Jadi Relawan

21 Maret 2020, 10:15 WIB
Mendikbud, Nadiem Makarim saat menyampaikan program organisasi penggerak.  //twitter/@Kemdikbud_RI

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengundang mahasiswa tingkat akhir yang kuliah di bidang kesehatan untuk menjadi relawan pencegahan virus corona.

Para relawan ini nanti akan fokus untuk melakukan edukasi, pencegahan, dan pengendalian pandemi virus corona.

Nadiem mengatakan, dalam kondisi darurat seperti ini generasi muda terutama di Indonesia bisa ikut andil untuk negara, dengan menjadi pahlawan medis.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, keterlibatan para relawan adalah bagian dari upaya gotong royong dan gerakan masyarakat secara sukarela untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Bioskop hingga Taman Bermain Anak Resmi Ditutup Sementara oleh Pemkot Bekasi 

"Kita dalam situasi yang belum pernah dialami sebelumnya dan membutuhkan upaya sekuat tenaga untuk menangani situasi ini.

"Kami paham betul bahwa risiko terkait hal ini cukup besar, namun upaya ini tidaklah akan berhasil tanpa dukungan seluruh masyarakat, terutama bagi generasi muda yang memiliki talenta-talenta yang tepat," ujar Nadiem.

Nadiem menegaskan dalam kegiatan kemanusiaan ini sama sekali tidak ada paksaan, negara membutuhkan pahlawan-pahlawan medis yang berjuang bersama demi masyarakat.

"Para relawan tidak serta merta langsung menangani pasien, melainkan akan membantu program-program komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat serta melayani call center," Kata Nadiem.

Baca Juga: Bukan Temui Warga Langsung, Kampanye Lewat Media Sosial Jadi Pilihan di Pilkades Serentak Bekasi 

Selain itu, para relawan tersebut akan menjadi sebagai tenaga bantuan dalam kondisi darurat sesuai kompetensi dan kewenangannya.

“Kepada mahasiswa yang berminat untuk ikut serta dalam kegiatan ini akan diberikan pelatihan dan pendampingan, disiapkan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," jelas mantan Bos Gojek ini.

Bagi mahasiswa yang menjadi relawan, nantinya akan diberikan insentif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Selain itu, juga akan mendapatkan sertifikat pengabdian kepada masyarakat. Sertifikat tersebut akan menjadi bagian dari penilaian kinerja dalam program co-as atau sebagai satuan kredit semester.

Saat ini Kemendikbud telah meminta bantuan Rektor atau Direktur Politeknik Kesehatan untuk mendorong Dekan Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk mensosialisasikan inisiatif ini kepada mahasiswa tingkat akhir/Co-Asssistant (Co-As).

 

Para mahasiswa ini diharapkan secara sukarela bergotong-royong sebagai relawan kemanusiaan guna mendukung pencegahan meluasnya virus corona.

Saat ini, proses koordinasi dengan berbagai pimpinan perguruan tinggi terus dilakukan.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam berharap inisiatif yang digelorakan tersebut mampu meningkatkan kompetensi dan membentuk jiwa kemanusiaan yang kuat bagi para mahasiswa, khususnya para calon dokter dan tenaga medis.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Simak Cara Sederhana Membuat Hand Sanitizer dari BPOM 

Sampai saat ini, Kemendikbud telah mengoordinasikan dan mengonsolidasikan 26 Fakultas Kedokteran dan rumah sakit pendidikan sebagai sub-center untuk "screening" dan penanganan pasien virus corona.

Selain itu, Kemendikbud juga sudah meminta Rumah Sakit milik universitas di Indonesia untuk dapat ikut merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Pasien positif virus corona.

Tercatat, ada sepuluh rumah sakit milik universitas yang diminta membantu. Kesepuluh universitas tersebut adalah :

1. Universitas Indonesia

2. Universitas Padjadjaran

3. Universitas Gadjah Mada

4. Universitas Airlangga

5. Universitas Diponegoro

Baca Juga: Bima Arya Dinyatakan Positif Virus Corona, Bogor Tetapkan Satus KLB 

6. Universitas Brawijaya

7. Universitas Udayana

8. Universitas Hasanuddin

9. Universitas Sumatera Utara

10. Universitas Tanjungpura

Terkait hal tersebut, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/I/0883/2020 tentang jejaring pelayanan virus corona di Rumah Sakit Pemberi Pelayanan Nonrujukan Penyakit Infeksi Emerging (PIE).***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler