Membanggakan, Putra Bangsa Indonesia Raih Penghargaan Dosen Terbaik di Jerman

7 September 2020, 18:06 WIB
Hendro Wicaksono bersama para dosen di Universitas Jacobs, Bremen, Jerman. //ANTARA

PR BEKASI – Satu putra bangsa kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia Internasional. Sosok itu bernama Hendro Wicaksono.

Hendro Wicaksono, profesor asal Indonesia berhasil menerima penghargaan dosen terbaik, Teacher of the Year, yang diberikan kepada dosen yang memiliki prestasi luar biasa dalam proses pembelajaran dari Universitas Jacobs, Bremen, Jerman.

Hal tersebut disampaikan pejabat Pendidikan, Sosial, dan Kebudayaan (Pensosbud) KBRI Berlin, Hannan Hadi kepada ANTARA London, Senin 7 September 2020 dilansir oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Baca Juga: Tolak Persidangan Secara Online, Kuasa Hukum: Jerinx Tak Ingin HAM-nya Dirampas

Dalam sertifikat, disebutkan Hendro Wicaksono berhasil menjadikan metode pembelajaran daring yang secara intrinsik memuaskan dan menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa di Universitas Jacobs, Jerman.

Hendro pun dinilai berhasil memberikan perkuliahan secara persuasif dan mendorong antusiasme tinggi para mahasiswa khususnya pada masa pembelajaran secara virtual.

Penilaian terhadap dosen ini dilakukan atas proses pembelajaran daring. 

Terkait hal itu, Hendro Wicaksono menyebutkan di masa pandemi Covid-19, transformasi digital berjalan semakin cepat.

Materi pembelajaran pun bisa diakses dengan mudah oleh mahasiswa, baik dari sumber gratis maupun berbayar.

Baca Juga: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Sebut Diare Jadi Salah Satu Gejala Covid-19

“Kita dengan mudah dapat mempelajari konsep-konsep dan teknologi baru lewat internet,” kata Hendro Wicaksono.

Menurutnya, konsep gamification dan virtual reality, bisa menjadi metode mengasyikan bagi para siswa. Tanpa ada pertemuan tatap muka dengan dosen, semua ilmu bisa didapat.  

Kondisi ini pun harus bisa dijawab oleh para dosen.

“Seorang dosen tidak hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga peramu dan pembawa ilmu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Hendro menuturkan bahwa Internet, game, Virtual Reality, dan lain-lainnya hanyalah media perantara.

Ia tidak boleh hanya mengambil isi buku, artikel atau video, sebagai materi aja, tetapi harus meramu beberapa sumber, temasuk dari pengalaman dan sudut pandang pribadi.

Baca Juga: Hak Jawab: Sekda Kota Bekasi soal Rahmat Effendi Sebut Pabrik Penyumbang Terbanyak Covid-19

Menurutnya, sosok dosen harus mampu menjadi inspirasi kepada mahasiswa untuk belajar lebih dari materi yang diajarkan dan memilih jalur karier yang berkaitan dengan materi tersebut.

Di era digital sekarang, komponen inspirasi inilah yang tidak dapat tergantikan media digital.

Hendro Wicaksono dinobatkan sebagai profesor di Universitas Jacobs, Bremen saat berusia 38 tahun.

Selain menjadi dosen, Hendor menjabat sebagai Head of Research Group for Intelligent Data Management for Industry 4.0 (INDEED) di kampus.

Sederet hasil riset Hendro Wicaksono diakui dan digunakan di banyak institusi di Jerman dan Eropa lainnya.

Baca Juga: Dihapus Apple dari Appstore, Fortnite Tuntut Ganti Rugi karena Dinilai Langgar UU Antitrust

Di antaranya, pada tahun 2013, Hendro Wicaksono mengembangkan sistem meningkatkan efisiensi penggunaan energi berbasis artificial intelligence yang digunakan di beberapa gedung di Jerman, di Eindhoven Belanda, Sevilla, dan Barcelona di Spanyol.

Saat ini Hendro menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah (ME), Jerman dan menjadi penasihat komunitas startup Indonesia-Jerman, IndoHUb.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler