Network
PR BEKASI - Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tentu mengharuskan kita berbuat adil kepada sesama.
Setiap manusia di dunia selalu berharap keadilan, bahkan keadilan pada manusia bisa dibuat dengan tujuan tertentu, tapi tuntutan berbuat adil yang paling penting adalah adil dalam diri sendiri, orang lain, dan mahkluk lainnya bahkan adil kepada Allah Swt.
Yang dimaksud dengan adil adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Maksudnya, tidak memihak antara yang satu dengan yang lain atau menetapkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau beberapa masalah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama.
Baca Juga: Lagi! Lawan Petugas dengan Senjata Api, Polda Metro Jaya Tembak Mati Pencuri dan Begal Sepeda Motor
Dengan demikian, keadilan berarti bertindak atas dasar kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu.
Firman Allah dalam salah satu ayat Alquran, Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia. Kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Nisa; 135).
Allah SWT telah memerintahkan kepada manusia agar senantiasa berlaku adil, sebagaimana yang termaktub dalam beberapa firman-Nya berikut.
Baca Juga: Beri Pesan untuk Ormas Islam, Wamenag: Dakwah Itu Menasihati, Bukan Memaki-maki
"Innallaaha ya'muru bil-'adli wal-ihsaani wa iitaa`i dzil-qurbaa wa yan-haa 'anil-fahsyaa`i wal-mungkari wal-bagyi ya'idzukum la'allakum tadzakkaruun."
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl: 90)
Allah adalah Al-Hakam yang berarti Pemberi Keadilan. Keputusan yang Dia berikan tidak dapat digagalkan. Dia selalu memberikan keadilan dalam setiap keadaan dan tidak pernah melakukan kesalahan. Dialah sang hakim terbaik.
Nantinya hal ini akan menjadi timbangan kuat bagi makhluk di hari Akhir atau hari Kiamat.
Baca Juga: Tak Terima Ditegur, Para Pelanggar PSBB yang Berkerumun di Warkop Ini Malah Pukuli Lurah Cipete
"Allah akan mengadili di antara kamu pada hari Kiamat tentang apa yang dahulu kamu memperselisihkannya." (Surat Al Hajj: 69)
"Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat." (Surat Anam: 62).
Di ayat lain, Allah meminta umat manusia untuk bersabar menunggu keputusan terbaik karena Allah lah sebagai hakim terbaik. Belum tentu di dunia, karena bisa jadi di Akhirat nanti.
"Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik." (Surat Yunus: 109)
Baca Juga: Terkait Kasus FPI, Kabareskrim Pastikan Akan Lakukan Penyidikan secara Profesional dan Transparan
"Pantaskah aku mencari hakim selain Allah, padahal Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu secara rinci? Orang-orang yang telah Kami beri kitab mengetahui benar bahwa (Al-Qur’an) itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu." (Surah Anam: 114)
Maksud dari berlaku adil berarti, memutuskan suatu perkara disesuaikan dengan amal perbuatan seseorang tanpa memandang rakyat atau pejabat, miskin atau kaya siapa yang bersalah harus dihukum.
Karena Allah SWT yang Maha Adil membebani hukum kepada hamba-Nya, disesuaikan dengan kemampuannya dan di dalam menjatuhi atau memutuskan hukuman disesuaikan dengan apa yang pernah diperbuatnya.***
