Jadi Syarat dari Pemerintah, Berikut Perbedaan antara Rapid Test Antibodi, Antigen, dan Swab PCR

- 31 Desember 2020, 11:58 WIB
Potret aktivitas swab test mandiri di salah satu layanan rumah sakit.
Potret aktivitas swab test mandiri di salah satu layanan rumah sakit. /Instagram.com/@allissetiawati

PR BEKASI – Saat ini wabah pandemi virus COVID-19 masih belum berakhir. Dengan berbagai alat pendeteksi virus yang ada, sudah pasti terdapat beberapa perbedaan yang dikenal di masyarakat.

Namun alat-alat pendeteksi tersebut menurut pertimbangan Kementerian Kesehatan RI masih relevan dengan kondisi saat ini.

Deteksi dini virus COVID-19 atau virus Corona memang sangat penting untuk dilakukan di masa-masa seperti ini seperti yang diperintah Presiden Joko Widodo untuk memperbanyak testing.

Baca Juga: Toyota Investasikan Rp28 Triliun untuk Kembangkan Mobil Listrik, Menperin: untuk 3 Tahun ke Depan 

Dengan deteksi dini tersebut, kita dapat menghindari sekaligus memutus rantai penyebaran virus COVID-19 ke orang-orang di sekitar kita.

Selain dari tes Swab PCR, ada juga tes rapid antibodi dan juga tes rapid antigen, seperti yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com lewat unggahan dari akun Instagram @kemenkes_ri Rabu 30 Desember 2020.

Pertama, rapid test antibodi. Tes ini memiliki target deteksi pada antibodi seseorang yang ada di dalam darah.

Tentunya untuk sampelnya menggunakan darah. Dengan cara mengambil darah dari vena di ujung jari sebagai sampel tersebut.

Baca Juga: Kecam Oknum Wartawan yang Teriak 'Goyang Gisel', Bintang Emon: Orang Bodoh Ada di Berbagai Lapisan 

Untuk waktu pengecekannya hanya membutuhkan waktu berkisar lima sampai dengan sepuluh menit.

Kedua, rapid test antigen. Tes ini mempunyai target deteksi dari materi genetik/protein spesifik dari virus tersebut dalam tubuh seseorang.

Untuk sampelnya sendiri diambil dari swab nasal/nasofaring sesuai dengan jenis kit antigen yang digunakan.

Berbicara mengenai waktu dari rapid test antigen, diperkirakan tes tersebut berkisar kurang lebih 30 menit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Baca Juga: Seminggu Disuntik Vaksin Covid-19 Pfizer, Perawat di California AS Dinyatakan Positif Covid-19 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan tes rapid antigen lebih akurat dari pada rapid test biasa yang hanya mendeteksi antibodi.

Karena pada tes rapid antigen bisa mendeteksi langsung keberadaan antigen virus corona pada sampel yang banyak ditemukan berada dari saluran pernapasan.

Terakhir, ada Swab PCR Test (Polymerase Chain Reaction), yang target deteksinya dari materi genetic (DNA dan RNA) dari virus SARS-COV-2.

Untuk pengambilan sampelnya melalui swab nasofaring dan swab tenggorokan/arofaring.

Baca Juga: FPI Resmi Dilarang Pemerintah, Ketua DPP Golkar: Kita Semua Sudah Tahu Rekam Jejak FPI Selama ini 

Pemeriksaan dengan tes ini membutuhkan waktu satu hingga dua hari untuk bisa mengetahui hasil setelah sampel diterima di laboratorium.

Tes PCR ini memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi. Umumnya, tes PCR dilakukan pada orang yang telah dinyatakan reaktif saat rapid test atau bagi orang yang telah mengalami gejala infeksi virus COVID-19 seperti batuk, pilek, demam, terganggunya indra penciuman, dan sesak napas.

Hingga saat ini, tes PCR merupakan tes yang paling direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization) untuk mendiagnosis virus COVID-19.

Ketiga tes ini menjadi syarat sejumlah aktivitas di luar rumah yang disyaratkan pemerintah. Masing-masing memiliki perbedaan, mulai dari rapid test antibodi, rapid test antigen dan Swab PCR test.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x