Baca Juga: Anggap Abu Janda Dibayar Jokowi Pakai Uang Rakyat adalah Perkara Serius, Begini Kata Refly Harun
Seperti kebanyakan negara di Asia, China memiliki pandangan bias terkait bagaimana sebaiknya anak laki-laki berprilaku.
Dalam tradisinya, anak laki-laki harus maskulin. Namun, karena China menerapkan aturan "Satu Anak", maka kebanyakan anak laki-laki cenderung dimanja oleh orang tuanya.
Perlakuan dimanja itu yang dianggap pemerintah China jadi dalang anak laki-laki sekarang cenderung lemah lembut, pemalu, dan feminin.
Baca Juga: Sering Cemas? Lima Vitamin Ini Akan Bantu Redakan Cemas yang Berlebih
Mereka ingin anak laki-laki China lebih maskulin. Oleh karenanya, mereka mendukung jika keluarga-keluarga China memasukkan anak laki-laki mereka ke "kamp pelatihan" yang menerapkan gaya militeristik.
Seorang guru membantu murid-muridnya belajar tentang tanaman di sebuah taman kanak-kanak di Changsha, Provinsi Hunan, China, 2 September 2020 lalu.
Taman kanak-kanak tersebut menumbuhkan kesadaran anak-anak untuk menghargai makanan sejak usia dini dan membantu mereka membentuk kebiasaan makan yang baik. Xinhua/Chen Zeguo
Baca Juga: Cek Fakta: Masyarakat Papua Dikabarkan Mengamuk karena Kasus Rasisme Natalius Pigai, Ini Faktanya
Pakar studi gender Li Jun memandang rencana pemerintah Cina itu sebagai bukti bahwa pandangan tradisional soal laki-laki dan perempuan masih bertahan.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Reuters