Dalam Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW Terdapat Kisah Sedih Nabi Musa AS yang Menangis saat Berjumpa

- 11 Maret 2021, 08:55 WIB
Ilustrasi Kisah Nabi Musa AS yang bersedih bertemu Nabi Muhammad SAW saat Isra Mi'raj.
Ilustrasi Kisah Nabi Musa AS yang bersedih bertemu Nabi Muhammad SAW saat Isra Mi'raj. /Chiplanay/PIXABAY

PR BEKASI – Saat melakukan perjalanan Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW telah mengalami berbagai banyak hal dan mempunyai pengalaman yang cukup mengesankan.

Salah satu dari pengalaman yang mengesankan itu adalah ketika Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS saat menuju langit untuk bertemu Allah SWT.

Bukan hanya bertemu dengan Nabi Musa AS saja, Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan Nabi-nabi Allah SWT terdahulu di setiap langit yang dilaluinya.

Saat bertemu dengan Nabi-nabi Allah SWT terdahulu, setiap Nabi yang dijumpai, Nabi Muhammad SAW mengucapkan salam, lalu mereka menjawab dan mengakui kenabian dari Muhammad SAW (Safyurrahman al-Mubarakfuri, Rahiq al-Makhtum, hlm. 129-130).

Baca Juga: Diduga Rem Blong, Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Masuk Jurang Usai Antar Rombongan Ziarah di Sumedang

Baca Juga: Sebut Ada Kedekatan Luar Biasa Jokowi dengan China, Amien Rais: Islamofobia Diberi Angin Buritan

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 14 Dibuka Hari Ini dengan Kuota 600.000 Peserta, Berikut Cara Pendaftarannya

Namun, ada yang berbeda saat bertemu dengan Nabi Musa AS sebagai Nabi terakhir yang ditemuinya. Kala itu, Nabi Musa AS justru bersedih ketika bertemu dengan Nabi terakhir Allah SWT itu.

Kala itu Nabi Muhammad SAW sempat terhenti saat berjumpa dengan Nabi Musa AS. Ketika hendak melanjutkan perjalanan ke langit ketujuh, Nabi Musa AS tiba-tiba menangis.

"Apa yang membuatmu menangis?" tanya Nabi Muhammad SAW penasaran.

"Aku menangis, karena ada orang yang lebih muda diutus setelahku, tapi umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku," jawab Nabi Musa AS menyesal.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi Usai Timbulkan Kerumunan Massa, Rizky Billar Klaim Tak Undang Banyak Orang

Nabi Musa AS menangis bersedih lantaran jumlah umatnya lebih sedikit dari umat Nabi Muhammad SAW dan kemuliaan umatnya juga dikalahkan oleh umat Nabi Muhammad SAW yang lebih muda darinya.

Padahal, masa umat Nabi Musa AS jauh lebih lama dibandingkan dengan masa umat Nabi Muhammad SAW.

Syekh Badruddin Ahmad al-Aini dalam Umdtaul Qari [17/63] menjelaskan, "Musa menangis karena merasa sedih atas umatnya. Jumlahnya lebih sedikit dibanding umat Muhammad dan keutamaannya kalah dengan umat Muhammad."

Sikap Nabi Musa AS yang demikian bukanlah karena iri dengan Nabi Muhammad SAW, tetapi melainkan karena merasa menyesal.

Baca Juga: Viral Pemuda Korea Hina Wajah Perempuan Indonesia Jelek, Sebut Korea Lebih di Atas Indonesia

Nabi Musa AS bertanya-tanya mengapa dahulu umatnya banyak yang melanggar perintah Allah SWT, sehingga mempengaruhi derajat kedudukannya di sisi Tuhannya.

Ketaatan suatu umat merupakan prestasi seorang Nabi. Semakin tinggi tingkat ketaatannya, semakin tinggi pula derajat Nabi yang membimbingnya di sisi Allah SWT.

Begitupun dengan sebaliknya, semakin umatnya yang sering melanggar perintah Allah SWT, maka derajat Nabinya pun tidak setinggi Nabi yang berprestasi menuntun umat ke jalan ketaatan lebih gemilang.

Nabi Musa AS merasa sangat menyesal. Ia telah dikaruniai usia yang panjangnya melebihi usia Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Soroti Polemik Korupsi Rumah DP 0 Persen, Pakar Ilmu Sosial UI Sebut Program Kampanye Anies Baswedan Gagal

Begitu pun dengan umatnya yang usianya lebih panjang dibandingkan dengan usia umat Nabi Muhammad SAW, tetapi Nabi Musa AS merasa gagal membina umatnya. Umatnya kalah banyak dibandingkan umat Nabi Muhammad SAW.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah