Walaupun demikian, Nadiem Makarim mengapresiasi sejumlah masukan dari berbagai pihak mengenai isi dari peta jalan pendidikan nasional 2020-2035 tersebut.
"Kemendikbud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas masukan dan atensi berbagai kalangan bahwa kata “agama” perlu ditulis secara eksplisit untuk memperkuat tujuan Peta Jalan tersebut," ucap Nadiem Makarim.
"Jadi, kami akan pastikan bahwa kata ini akan termuat pada revisi Peta Jalan Pendidikan selanjutnya," sambungnya.
Sementara itu, Diky Candra membuat sindiran terhadap pihak-pihak yang antiagama di Indonesia.
Diky Candra menilai, keberadaan orang-orang yang alergi dengan agama justru sangat aneh ada di Indonesia.
"Kalau ada yang antiagama, alergi sama agama di negara Indonesia itu sangat mengherankan," kata Diky Candra dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 13 Maret 2021.
"AGAMA mempersulit "org2 berbuat jahat, bebas bohong, bebas dzolim dan bebas memanjakan penyakit hati" jadi hanya orang2 yg punya niat jahat dan ingin berbuat sesuka hatilah yang anti agama.'( om bocor ) pic.twitter.com/lPASb7oszz— Diky Chandra Negara (@dikychandra_) March 12, 2021
Menurutnya, hal tersebut aneh lantara Indonesia memiliki konstitusi yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Karena kan katanya negaranya negara Pancasila, orang-orangnya harus adil dan beradab. Tidak mungkin adil dan beradab kalau tidak berkeTuhanan Yang Maha Esa," ucap Diky Candra.
Baca Juga: 10 Cara Alami Sembuhkan Sakit Mata, dari Lidah Buaya hingga Air Garam