Pendapat yang lain disampaikan dalam riwayat, "Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Ibnu Majah dan Athtabrani).
Adanya dalil ini membuat ulama lainnya mengatakan bahwa ada kekhususan dalam malam Nisfu Sya’ban.
Untuk itu, beribadah di dalamnya dan segala hal kebaikannya akan mendapat ganjaran pahala lebih. Sehingga benar-benar menyempurnakan ibadah di malam nisfu sya’ban adalah keutamaan.
Hal ini juga disampaikan dalam pendapat lainnya bahwa, "Terkait malam nisfu Sya’ban, dahulu para tabi’in penduduk Syam, seperti Khalid bin Ma’dan, Mak-hul, Luqman bin Amir, dan beberapa tabi’in lainnya memuliakannya dan bersungguh-sungguh dalam beribadah di malam itu," (Lathaiful Ma’arif, 247).***