Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Lima Perbuatan yang Halangi Terkabulnya Doa

- 11 Juni 2021, 05:05 WIB
Ilustrasi doa. Berikut Khutbah Jumat mengenai 5 perbuatan yang menghalangi terkabulnya doa.
Ilustrasi doa. Berikut Khutbah Jumat mengenai 5 perbuatan yang menghalangi terkabulnya doa. /

PR BEKASI – Teks Khutbah Jumat terbaru mengenai lima hal yang menghalangi terkabulnya doa.

Khutbah Jumat adalah salah satu rukun salat Jumat wajib dilaksanakan.

Tema Khutbah Jumat umumnya membahas isu-isu yang relevan dengan keadaan saat ini dan berhubungan dengan Islam.

Baca Juga: Video Viral Pria Tak Dikenal Coba Serang Imam Masjidil Haram saat Khutbah Jumat, Ternyata Begini Kronologinya

Dengan demikian, para jamaah salat Jumat dapat mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

Teks Khutbah Jumat kali ini ditulis oleh Muhammad Ishom seorang Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nadhalatul Ulama (UNU) Surakarta.

Mari simak Khutbah Jumat mengenai lima hal yang menghalangi terkabulnya doa, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman NU Online, Jumat, 11 Juni 2021.

Baca Juga: Pria Terobos Mimbar Imam di Masjidil Haram saat Khutbah Jumat, Begini Nasibnya Sekarang

Khutbah Jumat "Lima Perbuatan yang Menghalangi Terkabulnya Doa"

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ   

Jamaah Jumat hafidhakumullah, Banyak ulama menyatakan bahwa setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala berdasarkan penafsiran mereka terhadap Al-Qur’an, surat al-Mu’min, ayat 60:

Baca Juga: Seorang Pria Tak Dikenal Coba Masuki Mimbar Khutbah Jumat di Masjidil Haram Akhirnya Ditangkap Petugas

ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ

Artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”

Namun di sisi lain, para ulama juga sering berbicara tentang hal-hal yang dapat mengakibatkan tertolaknya doa sebagaimana Rasulullah sendiri pernah mengatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai. Artinya sebetulnya tidak setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah karena ada sebab-sebab tertentu yang menghalanginya.

Sehubungan dengan itu, Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah (Dar al-Hawi, Cetakan I, 2003, hal 197) menjelaskan ada lima perkara yang merintangi terkabulnya doa sebagai berikut:

Baca Juga: Kemenag Libatkan Ulama dan Akademisi untuk Khutbah Jumat, Fadli Zon: Akan Timbulkan Kegaduhan Baru

 وَ مَنْ لَا يُسْتَجَابُ لَهُ لِمَوَانِعَ وَ عَوَارِضَ، قَدْ تَعَرَّضَ لَهُ فَمِنْ ذالِكَ: أَكْلُ اْلحَرَامِ  وَلُبْسُهُ وَلِإِصْرَارِ عَلىَ ظُلْمِ اْلعِبَادِ، وَالدُّعَاءُ مع اْلغَفْلَةِ عَنِ اللهِ، لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ: "وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافلٍ". وَ مِنْهَا أَنْ يَكُوْنَ قَاطِعًا لِأَرْحَامِهِ مُشَاحِناً لِبَعْضِ إِخْوَانِهِ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَهَاجِرًا لَهُمْ بِغَيْرِ حَقٍّ.  

Artinya: “Doa seseorang bisa saja tidak dikabulkan oleh Allah karena terhalang rintangan-rintangan tertentu seperti: makan makanan haram, memakai pakaian haram, tak henti-hentinya menzalimi orang lain, atau doa itu dipanjatkan dengan hati yang lalai terhadap Allah sebagaimana disinggung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai’. Atau rintangan itu karena telah memutuskan tali silaturrahim, membenci saudaranya sesama mukmin dan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan.”

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Dari kutipan di atas dapat diuraikan kelima perkara yang dapat merintangi terkabulnya doa sebagai berikut:

Baca Juga: Kemenag Siap Terbitkan Naskah Khutbah Jumat, Fadli Zon: Mau Disesuaikan Selera?

Pertama, memakan makanan haram dan mengenakan pakaian haram. Darah dan daging kita berasal dari apa yang kita makan. Doa orang yang darah dan dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan merintangi doa itu sampai kepada Allah.

Demikian pula apabila pakaian kita merupakan barang haram, maka Allah akan menolak doa itu.

Oleh karena itu siapapun yang menginginkan doanya diterima Allah, maka hendaklah ia menjauhkan diri dari mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram, baik haram karena dzatnya atau karena proses mendapatkannya.

Baca Juga: Libatkan Ulama dan Akademisi, Kemenag Siap Terbitkan Naskah Khutbah Jumat Bermutu

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salllam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut:

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?”(HR Muslim).

Kedua, tak henti-hentinya menzalimi orang lain. Allah sangat memperhitungkan perbuatan zalim seseorang kepada orang lainnya sebagaimana hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu sebagai berikut:

وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرَ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ. 

Artinya: “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”

Baca Juga: Benarkah dari Sekian Banyak Golongan dalam Islam, Hanya 1 Golongan yang Masuk Surga?

Hadits ini sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang merasa doa-doanya banyak yang belum dikabulkan oleh Allah selama ini.

Bisa jadi penyebabnya adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada orang lain dan belum menyelesaikannya baik secara moral seperti memohon maaf, maupun secara hukum seperti menyelesaikan masalahnya sesuai yang dijanjikan atau menurut kesepakatan bersama.  

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Baca Juga: Yazid Jawas Larang Umat Islam Sungkem ke Orang Tua, Muannas Alaidid: Ini Alasannya Kenapa Wahabi Berbahaya

Ketiga, hatinya lalai terhadap Allah. Yang dimaksud hati yang lalai terhadap Allah adalah orang yang melupakan Allah dari kehidupan akherat dengan meninggalkan apa yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang-Nya.

Kelalaian seperti ini akan menjadi rintangan bagi terkabulnya doa sebagaimana hadits Rasulullah: 

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ

Artinya: “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.” (HR at-Tirmidzi). 

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x