Gugus galaksi mungkin berisi ribuan galaksi dari segala bentuk dan ukuran, dengan berat jutaan dan miliar kali lebih banyak daripada Matahari kita.
Karena massa kolektif mereka yang mengesankan, gugusan galaksi secara drastis membengkokkan struktur ruang dan waktu, menyebabkan semua cahaya yang melewatinya berubah jalur.
Baca Juga: NASA: Asteroid Sebesar Gedung Pencakar Langit Sedang Mendekat ke Bumi, Segera Capai Jarak Terdekat
Efek ini dikenal sebagai lensa gravitasi dan diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein yang monumental pada 1915.
Lensa gravitasi inilah yang menyebabkan Supernova Requiem muncul sebagai tiga titik cahaya, bukan satu pada 2016.
Saat cahaya supernova melewati cluster MACS J0138, cahaya itu terbelah dan tersebar menjadi beberapa gambar.
Yang lebih menggelitik, perbandingan gambar Hubble yang diambil pada tahun 2016 dan 2019 menunjukkan cahaya supernova telah hilang sama sekali.
Gabe Brammer dari Cosmic Dawn Center di Niels Bohr Institute, Universitas Copenhagen, Denmark mengatakan masing-masing dari tiga objek dipasangkan dengan gambar lensa galaksi masif yang jauh.
"Itu bukan galaksi yang jauh tetapi sebenarnya sumber sementara dalam sistem ini yang telah memudar dari pandangan pada gambar 2019 seperti bola lampu yang dimatikan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 14 September 2021.