PR BEKASI – Kritik merupakan hal wajar yang terjadi di negara demokrasi seperti Indonesia.
Kritik menjadi salah satu indikator bahwa demokrasi berjalan sebagaimana mestinya.
Kritik harus tetap dijaga demi menjaga keseimbangan sebuah negara demokrasi.
Maka dari itu kritik tidak boleh dibungkam dengan alasan apapun.
Namun terkadang ada pihak-pihak yang menyampaikan kritik dengan sewenang-wenang. Mereka melontarkan kritikan dengan cara mencaci maki.
Baca Juga: 21.000 Orang Terdampak Banjir Malaysia, Berhasil Dievakuasi oleh Layanan Darurat
Hal seperti inilah yang membuat geram pendakwah Ustaz Ibnu Kharish atau lebih dikenal dengan nama Ustaz Ahong.
Ustaz Ahong menyinggung soal kritikan yang terjadi di masa Firaun.
Ustaz Ahong menjelaskan bahwa Firaun yang terkenal dengan kezalimannya, tetap menginstruksikan Nabi Musa Dan Nabi Harun untuk bertutur lembut ketika mengkirtik dirinya.
Hal tersebut disampaikan Ustaz Ahong melalui akun Twitternya @ustadz_Ahong pada Senin, 20 Desember 2021.
“Firaun yang terkenal begitu zalim itu tetap saja Allah memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk berkata lemah lembut saat mengkritik dan mendakwahinya,” kata Ustaz Ahing sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya.
Lebih lanjut, Ustaz Ahong pun mengisahkan tentang Rasulullah. Ia bercerita bahwa Rasulullah selalu mengajarkan kelembutan.
“Rasulullah pun selalu mengajarkan kelembutan,” ujar Ustaz Ahong.
Oleh karena itu, ustaz Ahong merasa heran dengan pihak-pihak yang mengkritik dengan cara mencaci maki. Pihak-pihak itu mengikuti ajaran siapa.
Baca Juga: 5 Kado Murah yang Berkesan untuk Orang Tua, Cocok Diberikan pada Hari Ibu 2021
“Lantas mengikuti ajaran siapa mengkritik dengan cara caci maki itu?” tutur Ustaz Ahong.
Namun Ustaz Ahong tidak menyebutkan pihak mana yang berperilaku seperti itu.
Hingga artikel ini ditayangkan, cuitan Ustaz Ahong itu telah dipakai lebih dari 967 pengguna dan mendapatkan 277 retweet.
Sebagai informasi, Ustaz Ahong merupakan salah satu pendakwah tanah air yang aktif di media sosial
Melalui media sosialnya, ia kerap menyampaikan pandangannya dan dakwah-dakwahnya.***