Kajian Ramadhan: Kisah Shalih al-Mursi Mimpi Bertemu Ahli Kubur Lusuh yang Tak Didoakan

- 26 April 2020, 17:00 WIB
RAMADHAN 2020.*
RAMADHAN 2020.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Dikisahkan dalam kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabuddin bin Salamah al-Qalyubi bahwa pada malam Jumat, Shalih al-Mursi pergi ke Masjid Jami untuk melaksanakan salat subuh.

Di tengah perjalanan, ia melewati maqbarah (makam) dan berdiri sejenak sampai fajar datang.

Saat fajar datang, ia pun melaksanakan salat seperti biasanya, namun usai melaksanakan salat ia merasakan kantuk yang luar biasa hingga akhirnya tertidur.

Saat tertidur, Shalih melihat para penghuni kubur dalam makam yang ia lewati tadi berhamburan keluar dengan berpakaian putih, mereka duduk bergerombol saling bercerita.

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan dengan Tiongkok, Trump dan Jokowi Setuju Kerja Sama Tangani Corona 

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NU Online, dalam mimpinya itu Shalih menyaksikan ada satu pemuda yang berpakaian lusuh yang duduk sendirian dan terlihat sedih.

Tidak lama kemudian Shalih Al-Mursi menyaksikan sekelompok orang yang bergerombol itu mendapatkan piring yang ditutupi sapu tangan, setiap orang mendapatkan jatah satu piring.

Pada saat yang sama, pemuda yang terlihat bersedih tadi tidak mendapatkan apa-apa lalu ia pun pergi dan masuk ke dalam kuburannya.

Shalih Al-Mursi bergegas memburu pemuda tadi untuk menanyakan sesuatu yang menimpanya.

Baca Juga: Foto Hewan Terapkan Social Distance Jadi Sindiran Bagi Manusia yang Masih Berkerumun 

“Wahai Hamba Allah, aku melihatmu sangat bersedih, sebenarnya apa yang yang terjadi padamu?,” kata Shalih kepada pemuda itu.

Pemuda tadi menceritakan bahwa piring-piring tersebut merupakan piring kiriman dari orang yang hidup untuk orang yang sudah wafat.

Dikatakannya bahwa setiap orang hidup yang bersedekah dan berdoa ditujukan untuk orang yang sudah wafat, maka doa dan sedekah itu akan disampaikan kepada ahli kubur setiap hari Jumat dalam bentuk piring.

“Aku adalah orang asing yang berasal dari negara Hindi dan berniat akan melaksanakan ibadah haji bersama ibuku, namun sayangnya ketika baru sampai Bashrah aku meninggal dan dikuburkan di sini,” ucapnya.

Baca Juga: Jika Kim Jong Un Diganti Pejabat Senior, Nasib Hubungan Negara Lain Bisa Memburuk

Pemuda itu menceritakan bahwa beberapa waktu setelah ia wafat, ibunya menikah lagi dan sibuk dengan suami barunya hingga melupakan sang pemuda yang tiada lain adalah anak kandungnya sendiri.

“Ibuku tidak pernah berdoa dan bersedekah untukku seakan dia tidak punya anak, sungguh dunia telah membuatnya lalai,” ucapnya mengeluh.

“Di mana alamat rumah ibumu?,” kata Shalih bertanya dan langsung dijawab pemuda itu dengan sebuah alamat lengkap.

Shalih al-Musri kemudian terbangun dan langsung berangkat menuju alamat yang disampaikan oleh pemuda yang ada dalam mimpinya itu.

Saat sampai di rumah ibu pemuda dalam mimpinya itu, Shalih al-Musri membuka dialog dengan sebuah pertanyaan.

Baca Juga: Triwulan Pertama 2020, Bappepti Telah Blokir 103 Situs Investasi Trading Berjangka Ilegal 

“Apakah kamu punya seorang anak?,” ucap Shalih.

“Tidak,” kata perempuan yang menjadi ibu pemuda itu.

Tidak lama kemudian Shalih mengulangi pertanyaan serupa.

“Apakah kamu punya seorang anak?,” kata Shalih bertanya lagi.

Sebelum menjawab pertanyaan, perempuan itu menghela napas yang cukup panjang.

“Iya, saya punya anak tapi dia sudah meninggal semasa muda,” kata ibu tersebut.

Baca Juga: Saham BUMN Dinilai Lebih Sulit Pulih dari Dampak Pandemi Virus Corona 

Ibu itu kemudian menangis sampai air matanya bercucuran setelah mendengarkan cerita Shalih al-Musri yang bermimpi bertemu dengan anak dari ibu itu.

“Anak itu adalah darah dagingku, perutku menjadi tempatnya dulu, ASI dariku menjadi makanan dan minumannya, dan pangkuanku menjadi tempat duduknya,” kata sang ibu sambil menangis.

Tidak lama kemudian ibu itu memberikan 1.000 dirham dan meminta Shalih al-Musri agar disedekahkan untuk anaknya.

“Demi Allah setelah ini aku tidak akan melupakannya dan akan selalu bersedekah dan berdoa untuknya di sisa umurku,” kata sang ibu.

Shalih al-Musri kemudian pamit dan melaksanakan amanat ibu dari pemuda itu, bersedekah 1.000 dirham untuk anaknya.

Baca Juga: Cek Fakta: Najwa Shihab Terima Kucuran Dana dari Tommy Soeharto, Simak Faktanya 

Pada hari Jumat berikutnnya, seperti biasa Shalih berangkat menuju masjid jami’ untuk melaksanakan salat subuh.

Kejadian sebelumnya ternyata terulang kembali, Shalih tertidur usai melaksanakan salat.

Saat tertidur, Shalih kembali melihat para ahli kubur berhamburan keluar dan bertemu lagi dengan pemuda yang sebelumnya lusuh dan bersedih, namun kali ini pemuda tersebut berpakaian putih dan terlihat sangat bahagia.

“Wahai Shalih, semoga Allah membalas kebaikanmu, sesungguhnya hadiah sedekah 1.000 dirham telah sampai kepadaku,” ujarnya.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x