Kuliah Subuh Ramadhan 2022: Keutamaan Melaksanakan Makan Sahur dan Cara Mengakhirinya

- 9 April 2022, 04:30 WIB
Ilustrasi Sahur
Ilustrasi Sahur /Pixabay

Kemudian Sabdanya lagi:

عَنْ اِبْنِ عُمَرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنهُمَا قَالَ كَانَ لِرَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُؤَذِنَانِ : بِلَالٌ وَابْنُ أُمِّ مَكْتُوْمٍ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ بِلَالاً يُؤَذِنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتَّى يُؤَذِنَ اِبْنُ أُمِّ مَكْتُوْمٍ، قَالَ : وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَهُمَا إِلَّا أَنْ يَنْزِلَ هَذَا وَيَرْقَى هَذَا. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.w. itu mempunyai dua orang juru adzan, iaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Bilal itu beradzan di waktu masih malam – yakni sebelum menyingsingnya fajar shidik, maka makanlah dan minumlah engkau semua untuk bersahur sehingga Ibnu Ummi Maktum beradzan sebagai tanda masuknya waktu Subuh.”

Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma berkata; “Tidak ada jaraknya antara kedua orang juru adzan itu, melainkan kalau yang ini turun yakni Bilal lalu yang ini yakni Ibnu Ummi Maktum naik.” Maksudnya jarak waktu antara keduanya itu tidak terlalu lama. (Muttafaq ‘alaih)

Baca Juga: One Piece 1046: Joy Boy Si Pengendali Petir, Kaido Tampak Menantang dan Tidak Takut Apapun

Makan sahur itu sunah, akan tetapi hal itu sangat penting dikerjakan sekalipun makan sahur itu sunah hukmnya kacuali memang karena ada faktor lain yang menyebabkannya tidak bisa sahur, sebab selain dari ada keberkahan di dalamnya, juga menambah keutamaan ibadah puasanya, juga ada yang tidak kalah pentingnya untuk menjadi perhatian adalah bahwa makan sahur itu merupakan pembeda antara puasanya Ahlul-Kitab yakni Yahudi dan Nasrani dan puasa kita ummat islam yang beriman. Sebagaimana Rasulullah s.a.w. bersabda:

عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضيَ اللَّهُ عَنهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ : فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحُرِ. رَوَاهُ مُسلِمٌ

Dari ‘Amr bin al-‘Ash r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Pemisahan – yakni perbedaan – antara puasa kita dengan puasanya kaum ahlulkitab -yakni kaum Yahudi dan Nasrani – itu ialah adanya makan sahur.” (Riwayat Muslim)

Kaum Muslimin yang berbahaguia Rahimakumullah. Agar lebih mendapatkan keutamaan sunahnya bersahur sebaiknya niat sunah sahur itu dilafalkan.

Baca Juga: Spoiler Pachinko Episode 5: Sun Ja Tua Akhirnya Kembali ke Korea Selatan

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah