Network
PR BEKASI - Waktu menyembelih kurban sudah ditentukan syariat Islam sehingga tidak bisa dilakukan sembarangan.
Menurut sebagian besar ulama, waktu penyembelihan hewan kurban adalah tanggal 10 Zulhijjah setelah salat Idul Adha.
Selain itu, kita bisa melakukannya pada 3 hari berikutnya yaitu pada Hari Tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah.
Baca Juga: Viral! Soal UTBK 2022 Bocor di Twitter, UPN Veteran Yogyakarta Diduga Jadi Lokasi Kecurangan
Adapun waktu pelaksanaan hewan kurban sebagai berikut:
1. Awal waktu penyembelihan adalah setelah salat Idul Adha. Hal itu didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:
Dari Juna bin Sufyan berkata Nabi SAW. pada hari Nahar bersabda:
"Barang siapa menyembelih (hewan kurban) sebelum ia bershalat maka hendaklah ia mengulanginya di tempat lain. Dan barang siapa belum menyembelih, hendaklah ia menyembelihnya. (hadis riwayat Al-Bukhari).
Baca Juga: 19 Juni 2022 Diperingati Hari Apa? Simak Twibbon untuk Merayakannya
2. Akhir waktu penyembelihan adalah pada hari Tasyrik sebagaimana diriwayatkan Jubair bin Mut'im dalam hadis yang artinya:
Dari Jubair bin Mut'in berkata "seluruh hari-hari Tasyrik adalah waktu penyembelihan (hadits riwayat Ahmad).
3. Menurut Imam Syafi'i, akhir waktu penyembelihan adalah sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 Zulhijjah
Baca Juga: Tata Cara dan Doa Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha
Masalah waktu pelaksanaan qurban tersebut harus diperhatikan betul.
Apabila melakukannya di luar waktu yang ditentukan, itu artinya hewan itu tidak termasuk kurban.
Doa menyembelih hewan kurban
Syaikh Wahba Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu menjelaskan doa menyembelih hewan kurban, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @bimasislam:
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْد. اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ /مِنْ فُلاَن كَمَا تَقَبَّلْتَ مِنْ اِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلِكَ.
Artinya:
"Aku menghadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukanNya, dan aku termasuk golongan orang muslimin.
Baca Juga: Ria Ricis Alami Anemia, Dokter: Sel Darah Merahnya Kurang
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan kelurganya. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, hanya bagi Allah segala puji. Ya Allah, hewan ini adalah nikmat dari-Mu, dan melalui hewan ini pula mendekatkan diri kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dariku/dari fulan (sebut nama orang yang berqurban), sebagaimana Engkau menerima dari Nabi Ibrahim, kekasih-Mu."
Tempat yang paling utama melaksanan penyembelihan adalah dekat tempat salat Idul Adha.
Meski begitu, diperbolehkan juga menyembelih di rumah, musala, masjid atau tempat yang sudah disediakan.***
