Network
PR BEKASI - Amalan utama di awal Dzulhijjah adalah puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Selain itu ada juga amalan puasa Tarwiyah yang dilakukan dua hari sebelum tanggal 10 Dzulhijjah.
Puasa Arafah dan Tarwiyah memiliki keutamaan yang semestinya tidak ditinggalkan seorang muslim.
Baca Juga: Beli Tiket KRL Kini Bisa Lewat Aplikasi Gojek Via GoTransit, Begini Caranya
Puasa ini dilaksanakan bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Berikut penjelasan keutamaan puasa arafah dan puasa tarwiyah dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Kalteng Kemenag.
H. Anang Rusli Selaku Kepala Kantor Kemenag Gunung Mas (Gumas), belum lama ini memberikan ceramah agama kegiatan yang diselenggarakan oleh Salimah kabupaten setempat di Masjid Muhajirin.
Baca Juga: Michael Krmencik jadi Pemain Termahal di Liga 1 Usai Diboyong Persija Jakarta
Dalam ceramahnya Anang menjelaskan perihal keutamaan puasa tarwiyah dan puasa Arafah.
Dia meengatakan bahwa keutamaan dua puasa ini disebutkan dalam hadits.
Kemudian ia menjabarkan manfaat puasa Tarwiyah ialah menghapus dosa setahun, sedangkan puasa Arafah menghapus dosa dua tahun.
Baca Juga: Rebusan Domba Irlandia Menjadi Hidangan Unik Saat Idul Adha, Intip Bocoran Resepnya
“Dengan puasa hari tarwiyah dan puasa hari Arafah pahala kita akan bertambah, dosa-dosa kita dihapus, dan memperoleh ridho Allah SWT,” jelas Anang.
Anang menjelaskan bahwa puasa Arafah disunnahkan hanya untuk yang tidak menunaikan ibadah haji.
Sementara puasa Tarwiyah dianjurkan bagi yang berhaji maupun yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Baca Juga: Mengenal Ulkus Dekubitus, Penyakit yang Sempat Diderita Aktris Senior Rima Melati
Dua puasa tersebut diharapkan bisa meningkatkan ukhuwah islamiyah di kalangan umat muslim setempat.***
