Di Tengah Pandemi, Dirjen Dikti Sebut Produktivitas dan Kreativitas Perguruan Tinggi Meningkat

- 7 September 2020, 13:20 WIB
ILUSTRASI sarjana yang telah menyelesaikan studi di perguruan tinggi atau universitas.*
ILUSTRASI sarjana yang telah menyelesaikan studi di perguruan tinggi atau universitas.* /pixabay

PR BEKASI – Perekonomian di dunia tengah mengalami penurunan di berbagai negara di belahan dunia. Tidak terkecuali dengan Indonesia yang mengalami penurunan ekonomi.

Pandemi juga memaksa pemerintah di seluruh dunia untuk mengeluarkan kebijakan agar masyarakatnya tetap berada di rumah dan meminimalisir aktivitas berkerumun di luar rumah untuk mencegah penularan virus.

Kebijakan untuk tetap berada di rumah bukan berarti membunuh inovasi dan kreatifitas karena masih banyak masyarakat masih tetap bisa produktif di masa pandemi.

Baca Juga: Fakta Atau Hoaks: Benarkah Aplikasi TikTok Asal Tiongkok Adalah Milik PKI?

“Satu sisi (pandemi) ini adalah bencana, namun di sisi lain terhitung selama empat bulan pasca pandemi justru produktifitas dan kreativitas perguruan tinggi meningkat signifikan,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Kemdikbud.

“Seribu inovasi yang muncul merupakan suatu hal yang tak terbayangkan pada kondisi normal. Hanya dalam dua bulan ventilator untuk dapat diproduksi dan digunakan langsung,” tutur Nizam.

Semangat untuk terus produktif dan meningkatkan inovasi serta kreativitas harus tetap dijaga karena perguruan tinggi merupakan salah satu kunci penggerak ekonomi.

Baca Juga: Gelar Lomba Bertutur secara Daring, Perpusnas Berharap Budaya Gemar Membaca Masyarakat Meningkat

Perguruan tinggi merupakan lembaga pencetak Sumber Daya Manusia yang unggul dan teknologi menjadi kunci penting untuk mengembangkan ekonomi nasional.

Nizam memberikan contoh mengenai Italia, yakni ketika Pemerintah Italia, khususnya di perguruan tinggi dan kementerian, mendorong kewirausahaan di masa krisis ekonomi.

Saat krisis ekonomi melanda Italia, hampir di setiap perguruan tinggi memiliki program dari mulai kelas, pusat inkubasi, dan kementerian berfokus pada pembangunan web ekosistem kewirausahaan yang baik.

Baca Juga: Menangkan TV 43 Inch dan Hadiah Lainya! Ikuti Lomba Selfie Harpelnas 2020 dari PLN, Simak Syaratnya

Nizam menyatakan bahwa terdapat beberapa elemen yang ideal untuk dikembangkan, yakni perguruan tinggi sebagai R & D (Research and Development) Center untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Hal ini sebaiknya dilakukan pada mahasiswa baru sejak awal masuk melalu dengan penguatan kompetensi melalui training, coaching, dan lecturing serta memimpin pertumbuhan ekonomi yang bersinergi dengan kementerian maupun dunia industri.

Ia juga menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan pembuatan Kedai Reka (Kedaulatan Inovasi untuk Reka Cipta) sebagai platform untuk inovasi perguruan tinggi dan untuk memperkuat antara pemilik start up baru dari perguruan tinggi, masyarakat, dan dunia industri.

Baca Juga: Blusukan ke Dusun-dusun, Polres Maluku Berhasil Merazia Miras Sebanyak 795 Liter

“Ini beberapa pekerjaan rumah kita bersama, elemen-elemennya sudah banyak muncul. Tinggal bagaimana kita menjahitnya menjadi kekuatan yang dahsyat untuk memulihkan ekonomi dan membangun kebangkitkan ekonomi dan kedaulatan teknologi inovasi di dalam negeri. Mudah-mudahan spirit kewirausahaan bisa membesar dan menguatkan ekonomi secara nasional,” tutur Nizam.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah