"Tinggi tsunami bisa lebih tinggi daripada yang dimodelkan jika terjadi longsoran di dasar laut seperti yang terjadi saat Gempa Palu dengan magnitudo 7,5 pada 2018," bunyi hasil riset itu.
Kajian multidisiplin ini yang mencakup analisis data seismik dan geodetik serta pemodelan tinggi tsunami.
Sri mengatakan, adanya seismic gap di lepas pantai selatan Jawa yang dapat menjadi sumber gempa besar di masa mendatang dengan tsunami yang sangat destruktif.
Hasil studi ini menurut Sri mendukung seruan untuk menambah instrumen sistem peringatan dini tsunami yang relatif masih jarang untuk area di selatan Pulau Jawa untuk melindungi penduduk yang tinggal di wilayah pesisir.
Baca Juga: Simpang Siur Kurikulum Baru, Kemendikbud: Pelajaran Sejarah Akan Tetap Ada di Setiap Generasi
Tim risetnya beranggotakan Endra Gunawan, Abdul Muhari, Nick Rawlinson, Jim Mori, Nuraini Rahma Hanifa, Susilo, Pepen Supendi, Hasbi A. Shiddiqi, Andri D. Nugraha, dan Hengki E. Putra.***