5 Fakta Tentang PKI yang Jarang Diketahui, 'Jasa yang Terlupakan' hingga Pemberontakan

- 28 September 2020, 17:36 WIB
Poster Film Pengkhianatan G30S/PKI.
Poster Film Pengkhianatan G30S/PKI. /Dok. Istimewa

PR BEKASI – Partai Komunis Indonesia atau PKI selalu menjadi perbincangan selama bulan September. Jelang peristiwa besar yang bersejarah di Indonesia, G30S, isu PKI selalu muncul kembali.

Akan tetapi, di balik kontroversi tentang benar atau tidak PKI sebagai dalang peristiwa G30S, keberadaan PKI tidak bisa dipungkiri menjadi bagian dari sejarah perjuangan Indonesia melawan kolonialisme Belanda.

Pengetahuan tentang PKI harus menjadi bekal pengetahuan sebelum memulai pembicaraan peristiwa G30S PKI. Oleh karena itu, berikut adalah 5 fakta tentang PKI yang kini menjadi momok masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Lagu Penderitaan Rakyat Hingga Resmi Dilarang, Berikut Tiga Fakta dari Lagu ‘Genjer-genjer’ Mars PKI 

1. Pembentukan PKI

Komunisme masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1920-an. Pada mulanya, organisasi ini bernama Serikat Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Persatuan Vakbonded Hindia) yang dibentuk pada 1922 atas inisiasi Tan Malaka dan Semaun.

Dua tahun kemudian, organisasi ini berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan tujuan yang sama untuk melawan kesewenang-wenangan pemerintah Belanda. Namun, PKI awal ini masih sangat kecil dan sedikit pengikut.

Partai-partai komunis seperti Partai Komunis yang ilegal, Partai Buruh Indonesia (PBI), dan Partai Sosialis dalam satu bendera yakni Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1948.

Baca Juga: Kaget Temukan Covid-19 di Makanan Beku, Tiongkok Hentikan Impor dari Indonesia, Brazil, dan Rusia 

2. Ketua PKI

Semaun adalah ketua pertama organisasi komunis di Indonesia. Ia menjabat saat masih bernama Persatuan Vakbonded Hindia pada sekitar tahun 1920 hingga pertengahan 1924.

Selanjutnya, Musso dan Alimin menjadi petinggi PKI sejak tahun 1926 hingga 1948.

Pada akhir tahun 1949, PKI kembali beroperasi setelah peristiwa Madiun 1948. PKI diketuai oleh DN Aidit. Aidit diketahui memimpin PKI hingga organisasi tersebut dibubarkan dan dilarang oleh pemerintah Orde Baru.

Baca Juga: Dirjen RRL KKP Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Edhy Prabowo Ungkap Sosok Aryo Hanggono 

3. Anak Organisasi PKI

PKI memiliki beberapa anak organisasi yang bergerak di bawahnya.

Anak organisasi tersebut berupa Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), dan BTI (Barisan Tani Indonesia).

4. Pemberontakan PKI

PKI melakukan pemberontakan pertama dilakukan pada tahun 1926 terhadap pemerintah Kolonial Belanda. PKI berontak melawan kesewenang-wenangan pemerintah kolonial Belanda terhadap orang-orang Indonesia.

Pemberontakan kedua dilakukan PKI pada tahun 1948 yang dipimpin Musso. Musso hendak mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.

Pemberontakan paling besar dilakukan PKI pada tahun 1965 yang dipimpin DN Aidit. Aidit melakukan pemberontakan sebab ingin mengudeta presiden Soekarno.

Baca Juga: Jawab Telak Tuduhan PM Vanuatu di Sidang PBB, Berikut 5 Pernyataan Menohok Sylvany Austin Pasaribu 

5. Jasa PKI yang Terlupakan

Walaupun demikian, PKI juga memiliki jasa terhadap negara.

Semaun sempat mengenalkan dan mengajarkan Bahasa dan Sastra Indonesia di Moskow, Rusia pada sekitar tahun 1926. Tan Malaka juga mendirikan sekolah-sekolah gratis untuk rakyat yang tidak mampu.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x