Network
PR BEKASI – Belakangan ini pengguna Facebook diresahkan dengan penandaan massal (mass-tagging) tautan bermuatan konten pornografi.
Pasalnya, mereka tidak mengetahui akun yang menandai mereka tersebut, terlebih yang membuat resah, konten tersebut menuju kepada link video porno.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permady mengatakan pihakya telah meminta Facebook untuk menyampaikan kejelasan dan perkembangan investigasi terkait masalah tersebut.
"Hasil investigasi Facebook menunjukan bahwa mass-tagging terjadi secara acak dan tidak ditargetkan ke individu tertentu, serta merupakan upayah phising di mana pengguna diarahkan untuk mengakses tautan yang di-tag ke mereka," ujar Dedy sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 28 April 2021.
Baca Juga: 5 Nama Kapal Selam TNI AL yang Berasal dari Nama Senjata Dunia Pewayangan
Dirinya juga memberitahukan bahwa saat ini Facebook telah menghapus halaman-halaman yang terlibat dalam upaya phsing ini, dan melakukan blokir terhadap tautan yang mencurigakan agar tidak dapat diunggah di atas platform Facebook.
Agar para pengguna Facebook terhindar dari upaya phising, Kominfo meminta masyarakat agar tidak mengakses tautan atau pesan yang mencurigakan, serta menjaga keamanan akun.
"Selain itu, menjaga kemanan akun dengan memastikan kembali setting kemanan dan privasi di semua akun sosial media, aplikasi percakapan dan email mereka," katanya.
Diketahui phising merupakan salah satu teknik untuk mengakses akun pengguna – di mana setelah pengguna mengunjungi situs atau halaman yang sudah disebarkan, ternyata halaman tersebut mengandung malware (virus).
