500.000 Pengguna Ponsel Unduh Aplikasi Mengandung Malware Berbahaya, Bisa Kuras Isi Dompet

- 29 Januari 2022, 15:14 WIB
Sebanyak 500.000 pengguna ponsel Android di Indoneia diketahui telah mengunduh aplikasi yang mengandung malware berbahaya.
Sebanyak 500.000 pengguna ponsel Android di Indoneia diketahui telah mengunduh aplikasi yang mengandung malware berbahaya. //PIXABAY/geralt

PR BEKASI – Masyarakat disarankan lebih berhati-hati lagi bila akan mengunduh berbagai aplikasi di ponsel Android.

Pasalnya, bisa jadi aplikasi yang Anda unduh di Android secara sembarangan mengandung malware jahat yang dapat menguras isi dompet Anda.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Dittipidsiber Bareskrim Polri, terdapat 500.000 pengguna ponsel Android di Indonesia telah mengunduh aplikasi yang mengandung malware di Play Store.

Diketahui, malware yang diketahui bernama 'Joker' tersebut ditemukan secara tidak sengaja di sebuah aplikasi bernama Color Message yang saat ini telah dihapus oleh pihak Play Store.

Baca Juga: 9 Pemain Persib Positif Covid-19 Imbas dari Liburan? Viking Frontline: Kasih Sanksi, Tindakan Indisipliner

Tak hanya itu, pelaku juga tanpa sepengetahuan pengguna aplikasi akan mendaftarkan mereka ke layanan premium berbayar.

“Pelaku melakukan simulasi klik untuk menghasilkan pendapatan dari iklan berbahaya dan menghubungkan ke server yang berlokasi di Rusia,” ujar keterangan Dittipidsiber Bareskrim Polri.

Malware tersebut secara diam-diam dapat mengekstrak daftar kontak pengguna ke server yang dikendalikan oleh pelaku.

Hal tersebut memungkinkan pelaku untuk mengakses daftar kontak para pengunduh aplikasi Color Message agar dapat mendaftarkan mereka ke layanan premium berbayar.

Baca Juga: Rahasia One Piece 1039, Kekuatan Senjata Kuno Uranus Terungkap, Ternyata Disembunyikan Roger

Diketahui, aplikasi Color Message juga memiliki kemampuan untuk menyamarkan ikon aplikasi setelah diinstal.

“Hal tersebut membuat aplikasi tersebut susah untuk dihapus dari ponsel pintar Anda,” tambah Dittipidsiber Bareskrim Polri, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Instagram @ccicpolri, Sabtu, 29 Januari 2022.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih teliti lagi dalam mengunduh aplikasi agar ponsel terbebas dari bahaya malware.

“Sobat Siber, hati-hati dengan aplikasi yang diragukan kredibilitasnya. Jangan asal untuk mengunduh, terlebih jika aplikasi tersebut tidak terlalu diperlukan,” katanya.

Baca Juga: Irvan Kecewa ke Diri Sendiri, Aldebaran Beri Ampun? Ikatan Cinta 29 Januari 2022

Diketahui, malware Joker sendiri telah ditemukan pada tahun 2017 lalu dan menjadi salah satu malware paling berbahaya di dunia.

Malware Joker sendiri telah menjadi salah satu fleeceware paling terkenal di dunia karena dapat melakukan berbagai aktivitas ilegal.

Beberapa contoh aktivitas ilegal tersebut adalah penipuan penagihan, penyadapan pesan SMS, detail kontak, serta mengambil informasi perangkat tanpa sepengetahuan pengguna ponsel.

Namun, sampai saat ini, berbagai aplikasi yang mengandung malware tersebut masih belum dapat diberantas sepenuhnya oleh Google selaku operator Play Store.

Pasalnya, para pelaku terus mencoba menghindari perlindungan dari Play Store dengan menggunakan berbagai rentetan taktik penghindaran agar mereka tetap bisa eksis.

Oleh karena itu, mulai detik ini disarankan untuk mengunduh aplikasi yang ponsel Anda butuhkan saja serta menghindari berbagai aplikasi yang tidak jelas kegunaanya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Instagram @ccicpolri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x