Peluncuran "New Manufacturing" juga menjadi tonggak sejarah baru dalam implementasi strategi Lima Kebaruan (Five New) Alibaba, yang pertama kali diperkenalkan oleh Jack Ma pada 2016, terdiri dari New Retail, New Manufacturing, New Finance, New Technology, dan New Energy.
Pada tahap awal, industri pakaian sektor dengan siklus produksi yang panjang dan level penyimpanan yang tinggi, yang terus menjadi tantangan bagi perusahaan besar maupun kecil -- menjadi titik mula dari Xunxi.
Baca Juga: Desak Pemerintah Sesuaikan Harga Swab Test, Jansen Sitindaon: Tes Adalah Kunci Deteksi Corona
Teknologi, seperti real-time resourcing, perencanaan proses dan biaya, sistem logistik in-house yang terotomatisasi, dan sistem operasi manufaktur Xunxi, memungkinkan pabrik memproduksi pemesanan dalam batch kecil dengan biaya terjangkau.
Di samping itu, dapat juga membuat waktu pengantaran yang lebih singkat, sehingga efisiensi produksi disebut dapat meningkat dari 25 persen menjadi rata-rata 55 persen.
Selain itu, model prediksi tren dan penjualan Xunxi, bersama platform desain produk terintegrasi yang dilengkapi dengan artificial intelligence, menawarkan pengetahuan mengenai preferensi pembeli.
Baca Juga: Hanguskan 4,5 Juta Hektare Lahan, Kebakaran Hutan Terbesar di AS Hancurkan Ribuan Rumah
Peningkatan alur informasi ini disebut dapat mengurangi biaya riset dan pengembangan, dan membantu bisnis berpacu mencapai peluang dalam personalisasi bagi pelanggan dalam era digital.
Kedepannya, Xunxi berkomitmen membantu para pengguna untuk menekan level inventori lebih jauh, juga meningkatkan efisiensi dan level kostumisasi, yang juga dapat diimplementasikan di sektor lain selain sektor fesyen dan pakaian yang menjadi fokus saat ini.
"Kami berharap dapat belajar dari dan bermitra dengan rekan-rekan industri untuk membangun ekosistem "New Manufacturing" bersama." kata Wu menambahkan.***