PR BEKASI - Pemerintah Indonesia diisukan tidak sengaja memakai dana haji sebesar milyaran rupiah.
Kabar tersebut mencuat ke publik baru-baru ini melalui media sosial.
Diketahui bahwa sebuah foto yang diunggah oleh pemilik akun bernama @Sugengtriyanto menjadi viral.
Hal tersebut tentu membuat warganet terkejut dan merasa tak habis pikir.
Baca Juga: Wajah Baru Daihatsu Altis 2021, Dikembangkan dengan Sistem Keselamatan Bintang Lima dari Toyota
Pasalnya, ia mengunggah hasil tangkapan layar dari kanal berita online @abhynews.com yang berisikan foto Wapres RI.
Selanjutnya, unggahan itu dilengkapi dengan narasi “Wapres Pemerintah Gak Sengaja Memakai Dana Haji Jadi Gak Berdosa”.
Adapun sebuah narasi yang tercatut di dalam unggahannya yakni:
“Rezim #KoRup ini alibinya seperti Taman Kanak-kanak.
Dikit-dikit #nggasengaja.
Kasus Penyiraman Air Keras ke Penyidik KPK Novel Baswedan : #NggaSengaja…
Ini lagi, ini lagi…
Dana Haji Milyaran yang letaknya di atas meja makan dalam tas kresek, #NggaSengaja dipakai buat beli #EsPuter..
Hadeeeeeehh.
Ngga #MALU bicara bgtu..
#NampakWaras
#RasaGila….”
Baca Juga: Diramalkan Rujuk, Denny Darko: Gading-Gisel Ditakdirkan Bersama dan Gempi Akan Punya Adik Laki-laki
Faktanya, kabar berita yang tersebar tersebut merupakan hoax lama yang muncul kembali, sebagaimana diberitakan Kabarbesuki.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Mengejutkan! Pemerintah Tidak Sengaja Memakai Dana Miliyaran Haji, 'Hadeeeeeeh' Cek Fakta Ini".
Berita yang sama sebelumnya telah beredar dimedia sosial dan telah dilakukan klarifikasi.
Selanjutnya, diketahui bahwa judul yang tertera pada artikel tersebut merupakan hasil suntingan dari sebuah artikel berjudul “Ma’ruf Amin : Jika Jokowi Terpilih Lagi, Ibu Ibu Belanja Cukup Bayar Pakai Kartu” yang diunggah oleh @abhynews.com, sebagaimana dikutip dari turnbackhoax.
Baca Juga: Cek Fakta: MUI Dikabarkan Keluarkan Maklumat untuk Tangkap Presiden Jokowi, Ini Faktanya
Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait pemerintah yang tidak sengaja menggunakan dana haji tersebut tidak benar.
Sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.*** (Ayu Nida LF/Kabarbesuki.Pikiran-Rakyat.com)