Cek Fakta: Seorang WNI Dikabarkan Jadi Imam Besar Masjidil Haram Mekkah, Simak Faktanya

5 Maret 2021, 12:51 WIB
Hoaks: Seorang WNI Dikabarkan Jadi Imam Besar Masjidil Haram Mekkah./Twitter /

PR BEKASI – Beredar video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria yang diklaim sebagai WNI lolos menjadi imam salat Subuh dan Tarawih di Masjidil Haram, Mekkah tahun ini.

Video tersebut beredar di Twitter yang diunggah akun bernama @iffahAlqadrie pada 26 Februari 2021.

Unggahan itu pun telah disukai sebanyak 15 ribu dan dibagikan ulang sebanyak 4,8 ribu kali.

Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, dari Turn Back Hoax Mafindo, Jumat, 5 Maret 2021, klaim bahwa seorang WNI lolos menjadi imam salat Subuh dan Tarawih di Masjidil Haram, Mekkah tahun ini adalah klaim keliru atau hoaks.

Baca Juga: Beri Peringatan atas Sikap Diam Mahfud MD, Andi Arief: Kalau Ada Pertumpahan Darah, Saya Sudah Ingatkan

Baca Juga: Kabar Baik! Calon Pengantin Akan Dapat BLT Rp3.5 Juta dari Program Kartu Prakerja

Baca Juga: Kaget Diberitakan Meninggal, Istri Pasha Ungu: Ya Allah, Serem Banget Ini, Kenapa Bikin Berita Hoax Gini Sih

Adapun narasi yang tersemat dalam video yang bereda itu sebagai berikut:

"Orang Indonesia asal Banjar Kalimantan Nama Ashal Yanti Bin Juhri Bakri Al-Banjari 21 tahun lolos menjadi Imam Masjidil Harom mulai tahun ini menjadi salah satu Imam solat subuh dan Tarowih"

Faktanya, WNI yang ada dalam video tersebut bukan menjadi Imam di Masjidil Haram, Mekkah, melainkan hanya diundang untuk membaca ayat Al-Quran sebagaimana yang sudah ditampilkan dalam video.

Juru Bicara Duta Besar Indonesia di Saudi Arabia Muhammad Murrajab menyatakan, klaim bahwa WNI dalam video telah menjadi Imam Masjidil Haram adalah hoaks.

Baca Juga: Kritik Aturan ASN Wajib Salat Subuh Berjamaah, Teddy Gusnaidi: Bahaya, Makin Banyak yang Ambil Peran Tuhan

Ia menjelaskan bahwa jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, tidak ada yang menyebutkan bahwa WNI tersebut telah menjadi Imam.

"Saya pastikan informasi tersebut adalah hoaks. Melihat video dan mendengar suara yang ada di video sama sekali tidak ada yang mengindikasikan informasi seperti dalam cuitan di atas (Twitter)," kata Murrajab.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa bahwa WNI yang ada di video diundang untuk membaca ayat Al-Quran.

Diketahui bahwa, acara yang berlangsung saat itu adalah kegiatan pembukaan Tahfizhul Qur’an di Kota Mekah yang berlangsung pada 12 Ramadan 1439.

Dalam video tersebut terlihat sejumlah Imam Besar Masjidil Haram, salah satunya Syekh Abdurrahman As-Sudais.

Baca Juga: Jumat Berkah: Penjelasan Batasan Mertua Ikut Campur Dalam Rumah Tangga Menurut Islam

Video dengan narasi serupa sempat muncul pada tahun 2018. Saat itu narasi itu pun dibantah oleh Kabiro Humas Kementerian Agama Mastuki.

"Tapi (yang bersangkutan) ini bukan menjadi Imam Masjidil Haram. Yang bersangkutan, Ashal itu bukan imam Masjidil Haram, tapi Imam Masjid Birrul Walidain di Mekkah, di Mekkah kan banyak masjid," kata Mastuki.

Dengan demikian, klaim bahwa seorang WNI lolos menjadi imam salat Subuh dan Tarawih di Masjidil Haram, Mekkah tahun ini adalah hoaks dan termasuk kategori false context.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler