Cek Fakta: Sadis, Pemain Timnas Voli Cantik Asal Afghanistan Ini Dikabarkan Tewas Dipenggal Taliban

9 November 2021, 11:15 WIB
Berikut kebenaran dari informasi yang menyebutkan bahwa pemain Timnas voli Afghanistan ini tewas dipenggal Taliban. /Twitter @Speedtrap_/

PR BEKASI - Baru-baru ini beredar sebuah informasi yang menyebutkan bahwa pemain tim nasional (timnas) bola voli asal Afghanistan bernama Mahjabin Hakimi tewas dipenggal oleh Taliban.

Informasi tersebut pertama kali disebarkan oleh pemilik akun Twitter @Speedtrap_ dengan mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar suatu berita dengan judul:

Sadis, Pemain Bola Voli Cantik Asal Afghanistan Mahjabin Hakimi Tewas Dipenggal Taliban

Baca Juga: 4 Orang Perempuan Tewas Dibunuh usai Dijebak Taliban, Pura-pura Mau Bantu Evakuasi dari Afghanistan

Sang pengunggah juga menandai akun Twitter mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla untuk memberi tahu bahwa Taliban berulah lagi.

"Lapor @pak_jk ini ada lagi ulah Talibah"

Lantas benarkah pemain timnas voli perempuan asal Afghanistan itu tewas dipenggal oleh Taliban? Berikut faktanya yang telah dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax.

Setelah ditelusuri, foto hasil tangkapan layar itu merujuk pada artikel yang diterbitkan oleh Nusantaratv dengan judul yang sama.

Baca Juga: Simpatisan Taliban Beli Gadis 9 Tahun Rp30 Juta untuk Jadi Istri, Sang Gadis: Ayah Jual Saya ke Lelaki Tua

Namun penelusuran lebih lanjut membuktikan bahwa tewasnya pemain timnas voli itu bukan karena dipenggal oleh Taliban.

Hal itu dijelaskan dalam wawancara yang dilakukan media India kepada saudara laki-laki dari sang korban, Skandar Hakimi.

Skandar Hakimi menjelaskan bahwa Mahjabin tewas bukan karena dipenggal oleh Taliban di bulan Oktober.

Namun pemain timnas voli berparas cantik itu ditemukan tewas di kamar mandi tunangannya di Kabul, Afghanistan pada 6 Agustus.

Baca Juga: Warga Afgahistan Jual Anak Perempuan Rp2 Juta ke Asing, Kelaparan dan Jadi Miskin Imbas Taliban Berkuasa

Bahkan, Mahjabin meninggal dunia sebelum Taliban mengambil alih Ibu Kota Afghanistan tersebut pada 15 Agustus 2021.

“Dia tidak dibunuh oleh Taliban pada bulan Oktober. Kematian Mahjabin terjadi pada 6 Agustus dan tubuhnya ditemukan di kamar mandi tunangannya di Kabul," ucapnya.

Sang suami mengklaim Mahjabin mati karena lemas. Namun keluarga korban mencurigai adanya tindakan aneh yang dilakukan oleh mertuanya.

Sang ayah korban, Sarwar Hakimi juga membagikan foto jasad Mahjabin dan terdapat bekas luka berwarna merah di sekitar lehernya. Kepala korban pun tidak terpisah dengan tubuhnya.

Baca Juga: Larang Penggunaan Mata Uang Asing di Afghanistan, Taliban: yang Melanggar Akan Hadapi Hukum

Sementara berdasarkan informasi dari rekan-rekan korban, Mahjabin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Oleh karena itu saat ini ada dua kemungkinan paling besar mengenai penyebab kematian Mahjabin, yaitu bunuh diri atau dibunuh oleh mertuanya.

Maka berdasarkan fakta-fakta di atas, pemain timnas voli Afghanistan itu bukan mati dipenggal oleh Taliban.

Karena kematiannya pun terjadi sebelum Taliban menguasai Afghanistan dan kepalanya pun tidak terpisah dari badannya saat ditemukan.

Baca Juga: Taliban Larang Warganya Gunakan Mata Uang Asing di Afghanistan, yang Melanggar Siap-siap Dihukum!

Sebagai informasi, pada Mei 2021 pasukan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya mulai menarik diri dari Afghanistan secara bertahap.

Karena peristiwa penarikan pasukan tersebut, Taliban kembali memberontak terhadap pemerintah Afghanistan.

Pemberontakan ini mengakibatkan ratusan hingga ribuan penduduk Afghanistan harus mengungsi ke ibu kota Kabul.

Beberapa di antaranya ada yang melarikan diri ke luar negeri khususnya ke Iran, Turki dan negara-negara Eropa.

Baca Juga: Ingin Kabur dari Taliban, Yahudi Afghanistan Terakhir Minta 10 Juta Dolar untuk Pindah ke Israel

Terkait dengan pemberontakan tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali mengerahkan sekitar 3.000 personel militer AS untuk menggandeng militer Afghanistan dalam melawan Taliban.

Pasukan cadangan juga disiagakan di negara-negara terdekat seperti Kuwait, Arab Saudi dan Qatar.

Pada Agustus 2021, Taliban telah menguasai sepuluh wilayah Afghanistan dalam kurun waktu enam hari. Kota-kota utama seperti Kandahar, Herat dan Jalalabad telah jatuh ke tangan Taliban.

Pihak Taliban telah mengepung wilayah Kabul, serta menguasai wilayah tersebut dan bernegosiasi dengan Pemerintah Afghanistan terkait penyerahan kekuasaan secara damai.

Akibat pengepungan tersebut, Presiden Ashraf Ghani dan beberapa diplomat AS di Afghanistan segera dievakuasi dan meninggalkan Afghanistan.***

Editor: Ghiffary Zaka

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler