Penggumpalan Darah karena Bakteri Dikabarkan Penyebab Kematian Pasien Virus Corona, Simak Faktanya

27 Mei 2020, 13:30 WIB
Bakteri.* /setkab/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar Kabar di platform media sosial Facebook yang mengklaim bahwa penyebab kematian pasien Virus Corona adalah bukan karena virusnya, melainkan karena bakteri.

Bakteri tersebut akan menghambat aliran darah pada tubuh, sehingga terjadi penggumpalan darah yang menyebabkan kematian pada pasien, karena darah tidak bisa mengalir lancar ke semua organ, terutama otak, jantung, dan paru-paru.

Namun setelah ditelusuri klaim tersebut merupakan informasi hoaks.

Baca Juga: Karena Gelombang Kedua Covid-19 Dikabarkan Jepang dan Tiongkok Lakukan Lockdown Lagi, Simak Faktanya

Berdasarkan laporan dari situs Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com pada 26 Mei 2020, terdapat fakta yang sebenarnya untuk meluruskan informasi hoaks tersebut.

Sebelumnya, kabar tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook dengan memberikan penjelasan terkait pengobatan COVID-19 yang dilakukan di Italia.

Pengunggah menuliskan judul, “Di Italia Obat untuk CORONAVIRUS AKHIRNYA DITEMUKAN."

Baca Juga: Demi Ketahui Gejala Virus Corona, Perusahaan di AS Targetkan Pembuatan Patch Pemantauan Suhu Tubuh

Semua informasi dalam klaim tersebut disebutkan berasal dari Kementerian Kesehatan Italia.

Disebutkan bahwa Italia telah mengalahkan apa yang disebut COVID-19, yang tidak lain penyebabnya adalah koagulasi intravaskular diseminata atau trombosis.

Adapun cara untuk memeranginya, yaitu penyembuhannya, dengan antibiotik, anti-inflamasi, dan antikoagulan.

Baca Juga: PBB Dikabarkan Tidak Berikan Bantuan Covid-19 Jika Negara Tidak Legalkan Aborsi, Simak Faktanya

Bahkan menurut ahli patologi Italia, ventilator dan unit perawatan intensif tidak pernah dibutuhkan dalam perawatan pasien COVID-19.

Faktanya, dikutip dari Indian Today, tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan trombosis adalah penyebab utama kematian untuk pasien COVID-19.

Sementara itu, obat antikoagulan tidak terbukti menjadi satu-satunya obat untuk merawat pasien Virus Corona.

Baca Juga: Digunakan oleh Pemerintah RI untuk Penyembuhan Virus Corona, WHO Hentikan Uji Coba Obat Klorokuin

Menurut artikel The Lancet, kegagalan pernafasan telah ditemukan sebagai penyebab utama kematian bagi pasien Virus Corona.

Terkait penyembuhan pasien Covid-19 menggunakan antibiotik, hingga kini obat antibiotik tidak direkomendasikan pada pasien dengan COVID-19 karena penyakit ini disebabkan oleh virus.

Sedangkan antibiotik digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi bakteri.

Baca Juga: Gitaris Band Legendaris Queen Hampir Meninggal setelah Alami Serangan Jantung

Sementara itu dikutip dari TheJournal.ie, akan salah untuk menyarankan bahwa perawatan untuk trombosis saja dapat membantu menyembuhkan Covid-19. Banyak yang masih belum diketahui tentang virus dan sejauh ini tidak ada pengobatan atau antivirus Covid-19 yang efektif.

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) atau koagulasi intravaskular diseminata adalah penyakit langka yang mengancam jiwa.

Pada tahap awal kondisi ini, DIC menyebabkan darah membeku secara berlebihan. Akibatnya, gumpalan darah dapat mengurangi aliran darah dan menghalangi darah untuk mencapai organ tubuh.

Baca Juga: Cegah Gelombang Kedua Virus Corona Saat New Normal, Robot Barista Dikerahkan di Sejumlah Kafe

Seiring perkembangan kondisi, trombosit dan faktor pembekuan yakni zat dalam darah yang bertanggung jawab untuk membentuk gumpalan darah akan habis.

DIC yang berkembang dengan cepat biasanya memerlukan perawatan darurat di rumah sakit.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler