Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Sebut Pemerintah Sediakan Laptop Gratis untuk Guru dan Siswa

9 Agustus 2020, 06:15 WIB
Ilustrasi belajar dari rumah. /Coddy Apps Academy

PR BEKASI - Beredar pesan berantai yang menyatakan bahwa pemerintah akan menyediakan laptop gratis untuk siswa dan guru dengan disertai tautan.

Ketika tautan itu dibuka melalui ponsel akan mengarah kepada laman yang meminta data nomor telepon.

Namun, menurut hasil penelusuran yang dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, klaim tersebut adalah klaim yang salah. Pasalnya, pesan dan tautan tersebut bukan berasal dari pemerintah.

Baca Juga: Presiden Lebanon Michel Aoun Tolak Semua Investigasi Internasional Terkait Ledakan Besar di Beirut 

Hasan Chabibie, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Berbasis Multimedia dan Web, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom), membantah Kemendikbud membuat program laptop gratis untuk siswa dan guru.

Adapun, tautan yang digunakan dalam pesan berantai tersebut bukan domain resmi milik Pemerintah Indonesia.

Untuk domain resmi Pemerintah Indonesia, mengacu kepada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 28 Tahun 2006 tentang Penggunaan Domain go.id untuk Situs Web Resmi Pemerintahan Pusat dan Daerah selalu menggunakan domain .go.id.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Barter Vaksin Covid-19 dengan Lahan untuk Perusahaan Tiongkok 

Berikut narasi lengkap isi pesan berantai tersebut:

Pemerintah Menyediakan Laptop Gratis untuk Siswa dan Guru. Klik Di Bawah Ini untuk Memesan Laptop Gratis Anda Sekarang https://laptops[dot]offers247[dot]online/id,” tulis pesan yang beredar.

COO Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi), Sigit Widodo mengatakan peredaran situs web hoaks dan scam marak karena alat untuk membuat situs web semacam itu tersedia lengkap dan mudah untuk digunakan.

Dia mencontohkan sebuah layanan yang bisa menjiplak tampilan sebuah website  hanya dengan memasukkan nama domain website yang ingin ditiru. Menurut Sigit, ada kesamaan antara situs-situs hoaks dan scam di internet.

Baca Juga: PDB Pertanian Terus Tumbuh, Muhaimin Iskandar Dorong Pemerintah Serius Perhatikan Nasib Petani 

“Mereka rata-rata mengandalkan social engineering untuk menipu pengguna,” katanya.

Selain itu, menurut Ian Marlow, seorang ahli keamanan dunia maya sekaligus chief eksekutif di Fiftech LLC mengatakan nomor ponsel bisa digunakan untuk memverifikasi data diri untuk kepentingan pembayaran tagihan.

Menurutnya, secara sederhana, seseorang yang memiliki niat tidak baik kemungkinan bisa menggunakan data diri Anda untuk membeli sebuah produk secara daring, kemudian mengirimkan tagihannya ke kartu kredit Anda.

“Nomor ponsel juga bisa digunakan untuk mencari informasi lain yang lebih personal seperti data anggota keluarga Anda,” kata Marlow.

Baca Juga: Cara Terbaik Cegah Penularan Covid-19, IDI Sarankan Makan Masakan Rumah dengan Gizi Seimbang 

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tautan pada pesan berantai tersebut tidak menggunakan domain go.id sehingga tidak berasal dari laman resmi pemerintah.

Selain itu, memberikan data pribadi berupa nomor ponsel berbahaya lantaran bisa salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler