Cek Fakta: Ngeri! Beredar Foto Puluhan Muslim Myanmar Tergeletak di Jalanan Dikelilingi Militer, Ini Faktanya

- 2 Maret 2021, 16:36 WIB
Seorang pengunjuk rasa yang terluka tergeletak di tanah sementara yang lain berjongkok di belakang barikade di tengah protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 28 Februari 2021 dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial.
Seorang pengunjuk rasa yang terluka tergeletak di tanah sementara yang lain berjongkok di belakang barikade di tengah protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 28 Februari 2021 dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. /News Watch/via REUTERS reuters_tickers/REUTERS

PR BEKASI - Beredar sebuah foto viral yang diklaim merupakan upaya penahanan puluhan muslim Myanmar oleh aparat militer.

Gambar tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Rashan Mehmood pada 12 Februari 2021.

Terlihat sejumlah petugas berpakaian militer dilengkapi dengan senjata api berdiri mengelilingi puluhan pria tanpa baju yang sedang tergeletak di aspal.

Namun, setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ANTARA, Selasa, 2 Maret 2021, foto yang diklaim merupakan puluhan Muslim Myanmar yang tergeletak di jalanan saat ditahan aparat militer adalah keliru atau hoaks.

Baca Juga: Mardani Ali Sebut Pencabutan Perpres Investasi Miras Selamatkan Program Prioritas Jokowi

Baca Juga: Dewi Perssik Geram Dituding Pelakor dan Wanita Bayaran Hingga Bagikan Foto Pelaku di Akun Instagramnya

Baca Juga: Investasi Miras Dicabut, Ferdinand Hutahaean: Miras Sudah Legal dari Dulu Sebelum Jokowi Jadi Presiden

Adapun narasi yang disematkan Rashad Mehmood dalam unggahan foto tersebut adalah sebagai berikut:

"Ya Allah, tolonglah umat Islam Burma. Katakan Amin dan bagikan postingannya. Semoga Allah memberi imbalan kepadamu."

Hoaks - Foto viral yang menampakkan rakyat Mnyanmar yang ditangkap tentara di sana.
Hoaks - Foto viral yang menampakkan rakyat Mnyanmar yang ditangkap tentara di sana. Facebook Rashad Mehmood

Faktanya, menurut AFP, foto tersebut tidak ada kaitannya dengan muslim Myanmar.

Gambar itu menunjukkan para demonstran di Thailand yang sempat bentrok dengan aparat kepolisian setempat dan kemudian ditangkap.

Potret para demonstran di selatan Thailand tersebut telah dipublikasikan sejak 2004.

Baca Juga: Alami Demam hingga 37,6 Derajat Celsius dan Wajah Memerah, Amanda Manopo Bagikan Hasil Swab PCR di Instagram 

Berikut keterangan yang termuat dalam foto aslinya dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

"THAILAND OUT Beberapa dari 300 demonstran yang ditangkap oleh polisi dan tentara berbaring di trotoar di kantor polisi Tak Bai di Narathiwat, Thailand, 25 Oktober 2004."

"Lusinan orang terluka dalam bentrokan antara pasukan keamanan Thailand dan ratusan pengunjuk rasa yang mencoba menyerbu sebuah kantor polisi di selatan Thailand yang mayoritas penduduknya bermasalah."

Bicara soal Myanmar, perlu diketahui, sedikitnya 18 orang tewas dan 30 lainnya terluka dalam aksi demonstrasi di Myanmar pada Minggu, 28 Februari 2021.

Hari itu disebut sebagai hari paling berdarah dalam serentetan aksi protes menentang kudeta militer 1 Februari yang menggulingkan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Sebulan Tindik Hidung, Wanita Ini Terkena Hepatitis dan Hampir Mati Jika Tidak Transplantasi Hati 

Jika ditotal, jumlah pengunjuk rasa yang tewas sejak kudeta militer menjadi sedikitnya 21 orang. Hal itu disampaikan Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Aksi demonstrasi menolak kudeta militer pada Minggu tersebut dilaporkan berubah menjadi kerusuhan mencekam. Militer Myanmar mengatakan, seorang polisi juga tewas dalam kerusuhan.

Bahkan Pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar dalam menangani pengunjuk rasa anti kudeta.

"Kami mengamati dengan keprihatinan mendalam bahwa stabilitas di Myanmar memburuk setelah kudeta pada 1 Februari 2021," kata Kementerian Luar Negeri dalam siaran pers, Selasa, 2 Maret 2021.

Baca Juga: Mardani Ali Apresiasi Jokowi yang Cabut Perizinan Investasi Miras: Jadikan Pelajaran 

"Kami menyerukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemulihan demokrasi, tanpa penundaan, untuk memelihat perdamaian dan stabilitas negara. Dan, segera penghentian kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai," sambungnya.

Tak hanya Turki, Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah mengutuk meningkatnya kekerasan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar.

Menurut saksi mata dan media lokal, demonstran anti-kudeta dihadang dengan gas air mata, peluru karet dan granat kejut saat polisi dan tentara mengintensifkan tindakan keras terhadap kampanye melawan kudeta militer baru-baru ini di negara Asia Tenggara itu.

Oleh karena itu, tidak benar bahwa foto itu menunjukkan puluhan muslim Myanmar yang ditahan oleh aparat militer.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x