Dampak Virus Corona, Kemendag Hentikan Sementara Impor dari Tiongkok

3 Februari 2020, 19:04 WIB
ILUSTRASI cargo ekspor impor.* /DOK. CANVA/

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Perdagangan menghentikan sementara barang impor dari Tiongkok menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia atau yang lebih dikenal dengan World Health Organization (WHO) bahwa virus corona sebagai darurat global.

“Berkaitan dengan impor, negara yang terjangkit ini China, sementara harus dihentikan, bahkan turis pun sudah disetop,” kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto di sela kunjungannaya ke Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Senin 3 Februari 2020 seperti dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Dia menambahkan kebijakan tersebut dalam rangka menahan penyebaran virus corona ke dalam negeri.

Baca Juga: Kemendagri dan Pemprov Kepri Minta Bupati Natuna Cabut Edaran Libur Sekolah

“Bahkan seluruh negara sudah demikian, ini supaya kita tidak terjangkit, kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa, jadi harus hati-hati,” ujarnya.

Secara spesifik, Agus menyampaikan, impor yang dihentikan sementara itu berkaitan dengan makanan dan minuman.

Kebijakan itu berlaku hingga wabah virus corona sudah dapat diselesaikan.

Baca Juga: WNI Berafiliasi ISIS akan Dipulangkan, Sejumlah Lembaga Berikan Perspektifnya

“Spesifiknya berkaitan dengan makanan dan minuman, itu harus sementara disetop, ditundalah, ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya,” ucapnya.

Dia berharap wabah virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok ini dapat segera terselesaikan sehingga keadaan kembali normal tanpa kekhawatiran.

“Kita enggak tahu sampai kapan, yang dulu kejadian SARS itu kan kurang lebih sembilan bulan, mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu," terangnya.

Baca Juga: Menteri PUPR: Ahli Hukum Dibutuhkan untuk Pembangunan Infrastruktur Berkualitas

"Kita berdoa semua, ini kan keadaan ‘force majeure’, kita harus hadapi dengan bijak,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan berupaya memenuhi pasokan pangan di dalam negeri agar tidak terjadi gejolak harga.

“Pak Mendag sudah bilang ini ada persoalan di virus corona yang harus kita waspadai, jadi, kita siapkan lokal kita. Kita memnag men-delay," jelasnya.

Baca Juga: Meningkatnya Hoaks Tentang Virus Corona, Kominfo: Kami Tak Segan Pemblokiran

"Tetapi kan tidak boleh kekurangan pasok, itu yang saya siapkan,” terangnya.

Padahal sebelumnya, Agus menyatakan bahwa virus corona tidak berdampak pada perdagangan ekspor dan impor antara Indonesia dengan Tiongkok.

“Kalau untuk ekspor ini kita menghadapi virus corona, saya rasa tidak ada dampaknya. Di sana juga tetap kita jalankan sesuai prosedur negara penerima ekspor kita,” ucap Agus.

Baca Juga: Luncurkan Sistem Antrean Online, BPJS Kesehatan Manjakan Masyarakat dengan Mobile JKN

Dirinya saat itu menilai bahwa Tiongkok masih menjadi pasar yang utama bagi Indonesia sehingga pemerintah belum megeluarkan kebijakan khusus terkait pembatasan produk impor dari negara tersebut.

Menurut data Badan Pusat Statistik, sepanjang 2019 lalu, Tiongkok masih menjadi pasar ekspor non migas terbesar bagi Indonesia. Total nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai 25,85 miliar dolar AS atau sekitar 16.68 persen terhadap total ekspor.

Saat ini, jumlah korban jiwa akibat virus corona meningkat menjadi 361 jiwa. Dengan tambahan 2.829 jiwa yang terinfeksi, total saat ini mennjadi 17.205 kasus, dan virus corona tersebut juga telah menyebar ke 26 negara.

Baca Juga: Fakta Menarik dari Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang akan Jadi Pengendali Banjir Jabodetabek

Adapun data tersebut berdasarkan laporan dari Reuters dan The New York Times yang dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com.

Namun, jumlah tersebut kemungkinan akan terus meningkat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler