Naik Status Ekonomi, Indonesia Diprediksi Akan Lepas dari Jerat Resesi

3 Juli 2020, 21:30 WIB
Petinggi Bank Indonesia saat memaparkan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.* /PMJ News/

PR BEKASI - Indonesia diprediksi akan terlepas dari jerat resesi ekonomi nasional,  berdasarkan hasil survei Bank Indonesia.

Prediksi ini didasarkan pada sejumlah indikator yang menyumbang pertumbuhan ekonomi,  mulai menunjukkan perlambatan cenderung tertahan pada Mei 2020.

Untuk diketahui, resesi ekonomi yaitu keadaan saat pertumbuhan ekonomi suatu negara tumbuh negatif dalam dua kuartal (atau lebih secara berturut-turut).

Baca Juga: Oknum Pegawai Starbuck Diamankan Kepolisian, Polisi: Pelaku Mengaku Kenal dan Suka kepada Korban 

“Gambaran ini memang too early (terlalu awal, red). Tapi ini menggambarkan kita tidak menuju titik resesi seperti yang dikhawatirkan banyak orang,” tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo di Jakarta yang dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari PMJ News pada Jumat, 3 Juli 2020.

Indeks ekspektasi ekonomi, lanjut Dody, berada di posisi 105,9 pada Mei lalu. Lanjutnya, posisi itu pada titik landai dibandingkan pada Maret saat covid-19 terkonfirmasi di Indonesia.

Lebih jauh, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur juga menunjukkan perbaikan, meskipun masih dalam kondisi kontraksi.

Pada Mei lalu, PMI manufaktur di posisi minus 28,6, dari sebelumnya 27,5 pada April. Indikator tersebut menunjukkan kegiatan manufaktur yang mempunyai porsi dominan pada Produk Domestik Bruto telah mulai bergerak.

Baca Juga: Besok Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Akan Rasakan Suhu Lebih Dingin Akibat Bumi Menjauh dari Matahari 

“Angka PMI kita yang menggambarkan risiko investasi relatif perlambatannya tertahan. Ini menandakan ada beberapa kegiatan manufaktur relatif sudah kembali gerak karena linked (berhubungan) dengan bukanya ekspor ke Tiongkok,” katanya.

Sebelumnya, status Indonesia dilaporkan naik menjadi upper middle income country atau negara berpendapatan menengah atas. Penilaian tersebut berdasarkan laporan Bank Dunia pada 1 Juli 2020.

Presiden Joko Widodo, dalam pidatonya di acara Peringatan 100 Tahun ITB secara virtual dari Istana Merdeka pada Jumat, 3 Juli 2020, menyampaikan bahwa pendapatan nasional bruto per kapita Indonesia tercatat naik menjadi USD4.050. Sementara saat masih berstatus lower middle income country berada pada angka USD3.840.

Baca Juga: Mulai 6 Juli 2020, Pengemudi Ojol di Bogor Resmi Diizinkan Kembali Bawa Penumpang 

“Kenaikan status ini harus kita syukuri dan kita perlakukan sebagai sebuah peluang agar negara kita Indonesia terus maju, melakukan lompatan kemajuan agar kita menjadi negara berpenghasilan tinggi dan berhasil keluar dari middle income trap,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi mengajak keluarga besar Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk juga terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Jokowi juga berharap ITB terus menciptakan SDM yang unggul dan andal serta menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi rakyat dan masyarakat.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler