Masyarakat Diminta Beli Produk Dalam Negeri, Jokowi: Mari Tingkatkan Pendapatan Petani dan Nelayan

11 Agustus 2020, 20:25 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. /Instagram.com/jokowi

PR BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk membeli produk pertanian, perikanan serta produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri daripada produk impor agar dapat meningkatkan pendapatan para petani, nelayan, dan para pelaku usaha kecil.

“Bukan hanya pada penguatan daya beli petani, nelayan, dan UMKM, tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga 2020 ini,” kata Jokowi dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra secara virtual seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 10 Agustus 2020.

Jokowi meminta kerja sama untuk membangkitkan pelaku ekonomi kecil yang sangat terdampak oleh kontraksi ekonomi akibat pandemi virus corona baru atau COVID-19.

Baca Juga: Santunan Rp50 Juta Korban Kecelakaan Maut Akan Cair, Jasa Raharja: Ditransfer Langsung ke Ahli Waris 

“Ekonomi rakyat, ekonomi UMKM itu juga harus kita bangun, bangkitkan. Roda perekonomian harus bisa kita gerakkan lagi dengan cara apa? Dengan cara membeli produk-produk buatan dalam negeri,” ujar Presiden.

Meski demikian, dirinya menekankan penanganan kesehatan masyarakat tetap menjadi yang utama saat ini. Namun masalah penanganan dampak ekonomi juga tidak boleh berhenti karena menyangkut kehidupan masyarakat luas.

Dia kembali mengingatkan pentingnya disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

“Jangan sampai kita masuk ke gelombang ke dua, second wave yang memperlambat kita untuk pulih kembali. Kuncinya adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ujar dia.

Baca Juga: Anita Kolopaking Ajukan Praperadilan Terkait Penahanannya, Polri: Nanti Akan Kami Hadapi! 

Menurut Jokowi, tidak ada satupun negara yang siap dalam menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19. Hingga saat ini, sudah 18 juta penduduk dunia terinfeksi COVID-19 dan 696 ribu di antaranya meninggal dunia.

Pandemi ini juga telah menyebabkan kontraksi yang dalam terhadap pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia.

Beberapa negara dengan ekonomi maju mengalami penurunan produktivitas yang cukup dalam. Misalnya, berdasarkan data terbaru, kata Presiden, pertumbuhan ekonomi Prancis minus 19 persen, India minus 18,9 persen, Inggris minus 17,9 persen, Uni Eropa minus 14,4 persen, Singapura monus 12,6 persen,  dan lain sebagainya.

 Baca Juga: PMI Turun Tangan Bantu Atasi Covid-19 dan Banjir di Korea Utara, Kirim 43.000 Relawan

Kepala Negara mengajak segenap bangsa dan negara untuk terus optimistis bahwa Indonesia pasti bisa mengatasi persoalan pandemi COVID-19. Hal itu karena Indonesia adalah bangsa pejuang.

“Semangat inilah yang harus terus kita gelorakan saat menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit ini," kata dia.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler