Telah Dibuka Kembali, ASITA: Permintaan Paket Wisata ke NTT Masih Lesu

13 Oktober 2020, 12:57 WIB
Salah satu destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) Labuan Bajo. /Kemenparekraf/

PR BEKASI - Semenjak pandemi covid-19 menyerang Indonesia, banyak sektor industri dan ekonomi yang menutup sementara usahanya. Hal ini demi mendukung program pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 yang mudah menyebar di kerumunan.

Pariwisata adalah salah satu satu sektor ekonomi yang paling terdampak karena hampir tidak memungkinnya untuk menerima wisatawan domestik maupun mancanegara.

Meski kini situasi perlahan sudah mulai beradaptasi dengan adanya protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru, nyatanya sektor usaha pariwisata belum pulih sepenuhnya.

Baca Juga: Jokowi Khawatirkan Pengaruh La Nina, Para Menteri Diminta Antisipasi 3 Sektor Penting Ini 

Seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTT Abed Frans mengatakan permintaan paket wisata dari luar wilayah ke provinsi tersebut masih lesu, meskipun sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.

"Sekarang permintaan paket wisata untuk NTT masih lesu karena pintu masuk wisatawan asing ke Indonesia belum dibuka," katanya ketika dihubungi di Kupang seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin 13 Oktober 2020.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan kondisi terkini pasar wisata di NTT sejak diberlakukan adaptasi kebiasaan baru pada Juni 2020.

Ia mengatakan banyak grup operator tur mengeluh karena pintu masuk atau border untuk wisatawan mancanegara belum dibuka sehingga belum ada geliat kunjungan wisatawan di daerah-daerah, termasuk NTT.

Baca Juga: Tuding Dalang Kerusuhan Demo Penolakan UU Cipta Kerja, Prabowo Subianto: Ini Pasti Dibiayai Asing 

"Wisatawan asing yang bisa berkunjung di lokasi wisata saat ini bisa jadi para ekspat (pekerja asing atau orang asing) yang memiliki kartu izin tinggal terbatas/tetap (KITAS)," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, para pelaku industri wisata berharap agar pemerintah segera membuka pintu masuk dan membolehkan wisatawan asing masuk ke Indonesia.

"Mengenai protokol pencegahan Covid-19 tentunya pasti harus dipenuhi oleh semua wisatawan itu," katanya.

Sementara untuk kunjungan wisatawan domestik ke NTT, lanjut Abed Frans, sudah mulai membaik pada Agustus 2020 lalu. Artinya, kata dia, sudah mulai ada beberapa permintaan paket tur ke NTT.

Baca Juga: Disebut Bisa Atasi Masalah Ekonomi di Jateng, Kadin: Tenaga Kerja di Sini Baik dan Tidak Neko-neko 

Namun demikian, kata dia, pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan akses di Bali yang belum sepenuhnya dibuka, menyebabkan kembali terjadi pembatalan perjalanan wisata ke NTT.

Seperti diketahui sebelumnya, semenjak bulan Maret hingga Juni 2020 ada beberapa wilayah di Indonesia melakukan PSBB Wilayah menyebabkan berbagai sektor ditutup sementara termasuk tempat wisata hingga sekolah. Hal ini juga membatasi perjalanan ke luar kota yang juga berdampak pada sektor jasa transportasi hingga pelaku usaha travel.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler