Hadapi Tantangan Berat Pulihkan Parekraf, Sandiaga Uno Akan Gunakan Teknologi Big Data

- 23 Desember 2020, 18:29 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pidato pertamanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pidato pertamanya. /YouTube Sekretariat Presiden

PR BEKASI - Resmi menggantikan posisi Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mulai menyiapkan sejumlah langkah untuk mendongkrak sektor pariwisata Indonesia di tengah situasi sulit pandemi COVID-19.

Dalam keterangannya di Istana Merdeka, Sandi mengungkapkan akan melakukan berbagai strategi dalam hal inovasi hingga kolaborasi.

Dalam inovasi, dikatakan Sandi, dia akan memanfaatkan teknologi berbasis big data.

Baca Juga: Natal di Tengah Pandemi, Gereja Katedral Jakarta Batasi Jemaat Hanya 20 Persen yang Boleh Hadir

"Strategi yang mungkin bisa diadopsi adalah strategi inovasi dengan menggunakan teknologi, menggunakan pendekatan-pendekatan big data, pendekatan kekinian untuk memetakan," kata Sandiaga Uno, seperti dikutip 
Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 23 Desember 2020.

Penggunaan teknologi juga untuk mendorong para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di era pandemi saat ini.

Namun lebih lanjut, dikatakan Sandi, bahwa tidak cukup hanya bertahan, tetapi perlu berkembang atau thrive agar dapat menang dalam situasi pandemi saat ini.

"Bukan hanya survive, but also thrive, survive and thrive. Bertahan dan menangkap peluang untuk menjadi pemenang," kata Sandi.

Baca Juga: Vladimir Putin Teken UU Kebal Hukum Seumur Hidup bagi Mantan Presiden Rusia

Kemudian selain strategi inovasi, diperlukan strategi adaptasi di tengah pandemi yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan.

Selain itu, Sandi juga menyebut salah satunya adalah 'CHSE', yaitu Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan). Slogan tersebut sudah dipakai Kemenparekraf era Wishnutama.

"Kedua adalah strategi adaptasi karena kita sekarang menghadapi pandemi mendahulukan kesehatan dan keselamatan di setiap destinasi pariwisata dan di setiap lini ekonomi kreatif, CHSE salah satunya," ungkapnya.

Strategi lainnya yang terakhir disebut oleh Sandi adalah kolaborasi yang dilakukan dengan seluruh pihak, baik Kementerian, Lembaga, Pemerintah Pusat, Daerah, Provinsi, Kabupaten/Kota, Asosiasi hingga masyarakat.

Baca Juga: Prabowo-Sandiaga Akhirnya Gabung Kabinet Jokowi, Mardani Ali Sera: Akhirnya Kekuasaan yang Dituju

Sementara itu, dalam kesempatan itu, Sandi juga menjelaskan bahwa kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan sangat bergantung kepada pemulihan kesehatan, termasuk di antaranya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Sandi juga mengakui, bahwa saat ini sebanyak belasan atau puluhan juta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga Kemenparekraf akan berupaya untuk menyelamatkannya.

Meski dalam tekanan beban situasi yang berat, Sandi optimistis bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi lokomotif pascapandemi dalam melanjutkan pembangunan, seperti pembukaan lapangan pekerjaan yang luas dan menyejahterakan masyarakat Indonesia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x