Dorong Pemulihan Ekonomi di Pesisir, Padat Karya Penanaman Mangrove Jadi Solusi di Tengah Pandemi

- 30 Desember 2020, 20:33 WIB
Program padat karya penanaman Mangrove di lokasi Desa Bangun Rejo, Kecamatan Punduh pidada, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Program padat karya penanaman Mangrove di lokasi Desa Bangun Rejo, Kecamatan Punduh pidada, Kabupaten Pesawaran, Lampung. /Instagram.com/@ditjen_pdashl

Mulai dari pengumpulan bibit, benih mangrove, pembuatan ajir hingga pembuatan pelindung dari tanaman tersebut yang dikerjakan oleh masyarakat sendiri.

Penanaman mangrove di sini pun mengikuti standar yang telah ditetapkan dalam rencana padat karya penanaman mangrove.

Dengan rencana padat karya tersebut terdapat empat pola penanaman, yakni pola intensif, rumpun berjarak, pengkayaan, dan Silvofishery dengan memperhatikan kondisi lapangan.

“Kami dan kawan-kawan di luar petani tambak sendiri, merasa dipekerjakan sehingga ada penghasilan lain di luar pekerjaan yang pokok,” kata Jamidi, anggota kelompok Tani Bakau Jaya II yang ada di Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Apresiasi Pembubaran FPI, Gus Falah: Ormas yang Bersifat Premanisme Pantas Dilarang

“Buat jajan anak, buat beli beras, sayuran, dan minyak goreng” ujar Tewi, salah seorang anggota lain Kelompok Tani Bakau Jaya II.

KLHK pun menargetkan penanaman yang mencapai 15.000 hektare.

Namun, secara aktual, realisasi dari penanaman tersebut berhasil mencapai 17.704 hektare.

Program tersebut berhasil menyerap tenaga kerja yang mencapai 39.970 orang baik itu pria maupun wanita, yang tergabung di dalam 1.014 kelompok masyarakat.

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan di Malam Pergantian Tahun, Kota Bandung Lakukan Penutupan dan Penyekatan Jalan

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah