Harga Kedelai Dunia Melonjak Naik! Pemerintah Tengah Upayakan Tetap Jaga Harga Tahu dan Tempe di Pasaran

- 2 Maret 2021, 15:42 WIB
Harga kedelai dunia melonjak naik, tetapi pemerintah Indonesia tengah berupaya menjaga haga tahu dan tempe di pasaran
Harga kedelai dunia melonjak naik, tetapi pemerintah Indonesia tengah berupaya menjaga haga tahu dan tempe di pasaran / Pixabay

PR BEKASI - Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk yeyap menjaga kestabilan harga produk olahan kedelai.

Hal tersebut dilakukan seiring dengan harga kedelai impor melonjak tinggi saat ini.

Beberapa waktu yang lalu harga produk olahan kedelau seperti tahu dan tempe juga sempat mengalami kenaikan bahkan produknya pun langka dipasaran.

Karena hal tersebut disebabkan oleh harga kedelai yang tengah meroket.

Baca Juga: Yan Harahap Sentil Arief Pouyuono yang Dukung Miras di Indonesia: Mungkin Dia Ngomongnya Sambil Mabuk

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Bantuan Kuota Internet Gratis Akan Kembali Dilanjutkan Kemdikbud Tahun Ini

Baca Juga: Jokowi Cabut Perpres Investasi Miras, HNW: Semoga ke Depan Tidak Terulang Lagi

Selanjutnya, saat ini kondisi yang sama kembali terjadi. Akan tetapi, pemerintah Indonesia tengah berupaya agar harga tetap stabil.

Syailendra selaku Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) menegaskan jika pemerintah sedang bekerja sama dengan pemangku kepentingan berkomitmen guna menjaga harga kedelai impor dalam keterangannya sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Antara pada Senin 1 Maret 2021 di Jakarta.

Dengan begitu, pengrajin tahu dan tempe akan tetap merasakan harga bahan baku normal seperti bulan-bulan lalu.

Baca Juga: Ashanty Ungkap Sebuah Pengakuan Jelang Tanggal Pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Harga kedelai impor akan diusahakan tetap berada di kisaran Rp9.500 per kilogram sehingga harga tahu dan tempe akan tetap stabil di pasaran, sebagaimana diberitakan Kabarbesuki.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Harga Kedelai Dunia Sedang Melonjak! Pemerintah Upayakan Tetap Jaga Harga Tahu dan Tempe di Pasaran".

Harga tahu sebelumnya stabil di kisaran Rp650 per potong dan harga tempe sekitar Rp16.000 per kilogram.

"Meskipun saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kementerian Perdagangan menjamin stok kedelai penyediaan bulan Maret 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional dengan harga yang stabil dan terjangkau," kata Syailendra dalam keterangan resminya pada Senin 1 Maret 2021 di Jakarta.

Dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia untuk persediaan Februari 2021 berada di kisaran 13.71 dollar AS per bushels.

Sedangkan untuk bulan Maret 2021 ada kenaikan di kisaran +0.8 persen menjadi 18.82 dollar AS per bushels.

Baca Juga: Tak Ingin Ditinggal Suami karena Selingkuh, Rey Utami Rela Dipoligami Pablo Benua

"Tingginya harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang," kata Syailendra.

Dengan naiknya harga kedelai, diharapkan harga tersebut segera terkoreksi menurun di periode selanjutnya.

Belum lagi, mayoritas masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi tahu dan tempe sehingga kenaikan sedikit saja harga bahan makan tersebut akan berimbas pada daya konsumsi masyarakat Indonesia.

Syailendra juga menyampaikan jika sejak paruh kedua tahun lalu, harga kedelai dunia melonjak hingga 30 persen.

Baca Juga: Cek Fakta: Warga Amerika Ingin Dipimpin Jokowi Lantaran Kecewa Terhadap Kinerja Joe Biden

Imbasnya, harga tahu dan tempe di pasaran menyesuaikan kenaikan harga kedelai impor yang naik hingga rata-rata 20 persen.

Kebanyakan kebutuhan kedelai di Indonesia masih memerlukan impor sehingga kenaikan harga komoditas kedelai dunia berpengaruh besar pada harga bahan baku kedelai untuk tempe dan tahu di Indonesia.

Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia untuk memastikan harga tahu dan tempe di pasar tetap berada di tingkat yang wajar.

Importir yang memiliki stok kedelai dihimbau oleh Syailendra untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada pengrajin tahu dan tempe.

Baca Juga: Kebijakan Investasi Miras Resmi Dicabut, HNW: Alhamdillah, Akhirnya Presiden Jokowi Dengarkan Saran

"Kami berharap produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan dan masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau," kata Syailendra.*** (Rianti Setyarini/Kabarbesuki.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x