Polri Selidiki Dugaan Penimbunan dan Main Culas Harga Kedelai di Sejumlah Kota

- 7 Januari 2021, 20:20 WIB
Pekerja menggiling kedelai impor untuk diolah menjadi tahu di Jakarta Selatan, Jumat 16 November 2018.
Pekerja menggiling kedelai impor untuk diolah menjadi tahu di Jakarta Selatan, Jumat 16 November 2018. /ANTARA/null/

PR BEKASI - Bareskrim Polri menyelidiki dugaan tindak pidana penimbunan kedelai dan permainan harga para spekulan.

Sebab, dua hal tersebut membuat terjadinya kelangkaan kedelai di Indonesia.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan Satuan Tugas Pangan untuk melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di wilayah Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi.

Baca Juga: Heran dengan Masyarakat yang Abai Prokes Covid-19, Megawati: Kalau Sakit yang Ngurusin Siapa Hayo?

"Jadi Satgas juga telah menginstruksikan Satgas di tingkat kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu," ungkap Komjen Listyo melalui keterangan tertulis pada Selasa, 5 Januari 2020, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Tribata News.

Sementara itu, Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helmy Santika menyatakan sudah mengantongi data dan hasil analisis ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional.

Kasatgas Pangan juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan sejumlah pihak lainnya untuk menelusuri dugaan adanya penimbunan dan permainan harga kedelai yang melonjak.

Baca Juga: Tagar #RismaRatuDrama 'Meledak', Arief Munandar: Kayaknya Bu Mega Ngerasa Ada Duri Dalam Daging

Brigjen Pol. Helmy juga menyebutkan perkembangan global di masa pandemi Covid-19 turut memengaruhi harga kedelai di pasar dunia.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Tribata News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x