Syaifullah menjelaskan bahwa tujuan program Scene yakni memunculkan talenta baru Tanah Air dalam menulis skenario yang dapat bekerja di industri kreatif.
“Kita mengkurasi orang-orang yang punya tulisan, novel, cerpen untuk ikut tapi bukan hanya julis untuk cerpen saja tapi bisa menuangkan dalam skenario film,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa pasca-mendapat bimbingan dalam penulisan skenario, para peserta Scene ini bisa membuat skenario yang menunjukkan karakteristik Indonesia.
Lanjutnya, tidak melulu soal budaya, tetapi juga tentang kesederhanaan dan keseharian masyarakat yang has.
“Kita pengen ada cerita-cerita yang memiliki karakter bangsa tapi punya sisi komersil seperti ‘Laskar Pelangi’, ‘Yowis Ben’, jadi kita berharap bisa punya cerita begitu, kuat sisi pesan tapi juga ada nilai komersil, ada unsur uniknya,” ucapnya.
Ia menjelaskan, para peserta Scene yang terpilih nantinya akan mengikuti workshop selama dua minggu untuk memperdalam cerita yang mereka buat.
Kemudian, peserta akan melakukan presentasi di hadapan rumah produksi, televisi, dan juga platform OTT.
Baca Juga: Bangkitkan Industri Kriya, Kemenparekraf Buka Kelas untuk Kenalkan Pemasaran Digital Saat Pandemi
“Kita ada mentornya, tahun lalu ada Slamet Raharjo, Ninik L Karim, Rahabi Mandra, Titien Watimena, Fajar Nugros dan lainnya. Setelah dua minggu kita pitching kan tuh di depan PH, TV, OTT,” ujarnya.
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA