Memahami Akuntansi: Pengertian, Sejarah dan Cara Mudah Mengerjakannya

- 5 November 2021, 08:00 WIB
ilustrasi akutansi. Kini Anda tak perlu pusi memahami akutansi, dibahas lengkap di sini dari segi bisnis hingga sejarah dan teori yang ada di Indonesia.
ilustrasi akutansi. Kini Anda tak perlu pusi memahami akutansi, dibahas lengkap di sini dari segi bisnis hingga sejarah dan teori yang ada di Indonesia. /Pixabay.com/stevepb

Menurut analisa dari para ahli, ketika manusia sudah mulai mengenal uang sebagai alat pembayaran, banyak orang sudah menemukan berbagai cara untuk mencatat keluar masuknya uang, timbulnya utang piutang atau lain sebagainya.

Konon bangsa Romawi tengah mengalami kesulitan menggunakan angka-angka romawi biasa saat mencatat segala transaksi-transaksi keuangan mereka, lalu pada akhirnya mereka menggunakan angka seperti arab yang saat itu sudah digunakan di Mesir.

Awal abad 15, pembukuan yang saat itu masih menggunakan angka-angka arab berkembang dengan baik di Italia, berjalan dengan penemuan sistem pembukuan yang lengkap. Sistem baru itu disebut sebagai pembukuan berpasangan, dan akhirnya diperkenalkan secara lisan di Italia oleh para pedagang Arab.

Baca Juga: Kaget Dengar Kabar Vanessa Angel dan Suami Meninggal, Sandiaga Uno: Mereka Orang yang Humble

Dasar hukum dalam akuntansi syariah tentu saja berdasar pada kitab suci Al Quran sebagai pedoman utama umat islam. Selain itu ada ijma atau kesepakatan ulama, Qiyas atau persamaan suatu kejadian tertentu, Urf atau kebiasaan dan adat serta Sunnah Nabawiyyah. Kaidah Akuntansi syariah memiliki karakteristik yang dapat dibedakan antara syariah dengan akuntansi konvensional.

Sejarah Akuntansi Syariah di Indonesia

Saat masa penyebaran islam banyak menyebabkan penggunaan angka arab (angka nol) meluas di berbagai penjuru dunia. Kala itu para umat islam mendorong kewajiban melakukan mencatat non tunai untuk peduli terhadap sebuah pencatatan transaksi di kalangan umat. Hal ini mendorong kerjasama yang cukup baik.

Begitu pula kewajiban dalam membayar zakat telah mendorong pemerintah islam membuat laporan keuangan periodic Baitul Mall, selain itu juga mendorong perdagangan Muslim menklarifikasikan hartanya sesuai ketentuan zakat dan membayar zakatnya apabila telah mencapai nisabnya. Maka dari itu peran akuntan disini sangat penting dalam pengambilan keputusan tepat terkait dengan kekayaan pemerintah dan perdagangan.

Saat pertama kali didirikan antara tahun 1940-an di Pakistan dan mesir, Bank Islam atau di Indonesia biasa disebut dengan Bank Syariah menunjukan perkembangan yang cukup pesat.

Baca Juga: Coba Makan Jajanan Pinggir Jalan Dekat Plaza Indonesia, Model Thailand Ini Keracunan

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x