BTC Anjlok hingga 13 Persen di Bawah 20.000 Dolar, Berikut Penyebabnya

- 19 Juni 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi bitcoin.
Ilustrasi bitcoin. /REUTERS/Dado Ruvic

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Bertemu dengan Presiden UEA dan Putera Mahkota Arab Saudi

“Itu (Bitcoin) belum menunjukkan bahwa itu adalah aset yang tidak berkorelasi," kata CEO Tallbacken Capital, Michael Purves.

Apalagi dengan harapan dapat mengimbangi penurunan saham dan obligasi, membuat sejumlah intuisi membeli Bitcoin.

"Sekarang membeli penurunan jadi lebih menantang bagi institusi, mengingat utilitas Bitcoin belum terbukti," katanya.

Kemudian pada Sabtu sore, 18 Juni Bitcoin dan cryptocurrency mengalami penurunan di level terendah sejak Desember 2020 pada angka 13,7 persen atau sekitar 17.593 dolar AS.

Baca Juga: Prediksi Skor Arema FC Vs Persikabo 1973 di Piala Presiden 2022, Singo Edan Diprediksi Akan Unggul

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, sebelum sempat naik kembali ke 18.556 dolar, persentase masih turun sekitar 9,22 persen dari penutupan sebelumnya.

Artinya, Bitcoin telah kehilangan sekitar 60 persen dari nilainya pada 2022, sementara saingan cryptocurrency, Ethereum-backed ether turun 74 persen.

Data mencatat pada tahun 2021, Bitcoin mencapai nilai tertingginya, yaitu lebih dari 68.000 dolar AS.

Analis pasar senior di OANDA, Edward Moya mengatakan, nilai yang tembus hingga 20.000 dolar AS menunjukkan runtuhnya kepercayaan untuk industri crypto.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah